
Abaikan Shutdown, Dow Futures Menguat 94 Poin

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Senin (27/9/2021), meski dibayangi kabar tak sedap seputar risiko penghentian aktivitas pemerintahan (shutdown).
Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average melompat 94 poin (+0,3%) dari nilai wajarnya. Kontrak serupa indeks S&P 500 naik tipis sedangkan Nasdaq melemah 0,4% menyusul koreksi saham teknologi seperti induk usaha Google (Alphabet), Apple dan Nvidia.
Saham-saham yang terkait dengan pemulihan ekonomi cenderung menguat di sesi pra-pembukaan, setelah kasus Covid-19 terus berlanjut dengan adanya rata-rata 114.000 kasus baru dalam 7 hari terakhir.
Saham United Airlines menguat 1% di sesi pra-pembukaan, sedangkan Exxon Mobil dan Occidental Petroleum memimpin reli di sektor energi setelah harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) menguat melewati angka US$ 74 per barel.
Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun menguat, dipicu optimisme seputar ekonomi, dengan melewati angka 1,49% atau menjadi yang tertinggi sejak Juni. Pada akhir Agustus, imbal hasil hanya di level 1,3%.
Investor memantau kemajuan penyelesaian pemasukan negara yang sudah tiris, dan harus diizinkan menaikkan tingkat utang jika tak ingin layanan publik terhenti karena tak ada sumber dana pembayaran gaji mereka.
Ketua DPR AS Nancy Pelosi pada Minggu mengatakan bahwa proposal infrastruktur bipartisan (disponsori kedua partai di AS) senilai US$ 1 triliun bakal disahkan pekan ini. Kongres harus meloloskan bujet tambahan akhir September untuk menghindari shutdown.
"Washington DC akan mulai menarik lebih banyak perhatian dalam beberapa pekan ke depan, karena perhitungan politik seputar proposal infrastruktur dan debat mengenai batas utang akan cenderung memicu pasar bergerak," tulis Tavis McCourt, perencana saham Raymond James, seperti dikutip CNBC International.
Wall Street memasuki pekan roller-coaster di tengah keprihatinan seputar penyelesaian utang raksasa properti China, Evergrande, hingga sinyal bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) mengenai pengurangan stimulus moneter, dan aksi Beijing menggasak mata uang kripto.
Indeks Dow Jones pekan lalu menguat 0,6%, menghentikan koreksi mingguan tiga kali berturut-turut. indeks S&P 500 menguat 0,5% sedangkan Nasdaq tumbuh 0,02%. Sejauh ini, September dikenal sebagai bulan penuh volatilitas.
Sepanjang bulan berjalan, indeks S&P 500 melemah 1,5% dan berpeluang mencetak bulan negatif yang pertama sejak Januari. Pada periode yang sama, Dow Jones anjlok 1,6% sedangkan Nasdaq drop 1,4%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Naik Tipis Jelang Rilis Data Slip Gaji September