Efek Evergrande dan Tapering The Fed, Cuan untuk 2 Reksa Dana

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
Senin, 27/09/2021 16:15 WIB
Foto: cover topik/Reksa dana anjlok konten/Aristya Rahadian Krisabella

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah menguatnya Indeks Harga Gabungan (IHSG) sebesar 0,19% ke posisi 6.144,81 pada pekan lalu, Obligasi korporasi juga menguat 0.09% dan Obligasi Pemerintah mengalami penurunan sebesar -0.12%. Sementara itu indeks reksa dana mencatatkan kinerja yang bervariasi, dengan dua indeks mencatatkan imbal hasil positif, sementara dua lainnya negatif pada periode 17-24 September 2021.

Berdasarkan laporan mingguan Infovesta, Senin (27/9/2021), dua indeks yang tercatat menguat hanya mampu naik sebesar 5 basis points (bps) dalam sepekan. Reksa Dana Campuran (Balanced Fund) naik 0,04% dalam sepekan sedangkan Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Fund) meningkat 0,05%.

Adapun dua indeks lain yang melemah adalah Reksa Dana Saham (Equity Fund) yang turun 0,31% dalam sepekan dan Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund) yang juga mencatatkan imbal hasil negatif sebesar 0,16% dibandingkan minggu sebelumnya.


Secara tahunan (year on year/YoY) sejak 24 September 2020 hingga 24 September 2021, keempat indeks tersebut masih mencatatkan imbal positif. Laporan Infovesta mengungkapkan bahwa kenaikan tertinggi dialami oleh Reksa Dana Saham (Equity Fund) yang naik 18,24%. Tidak jauh di belakang terdapat Reksa Dana Campuran (Balanced Fund) yang meningkat 15,80%.

Sedangkan dua indeks lainnya juga mengalami kinerja positif, meski kenaikannya tidak mencapai dua digit. Reksa Dana Pendapatan Tetap (Fixed Income Fund) tercatat tumbuh 6,20% dan di posisi terbawah Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Fund) yang mengalami apresiasi 3,68% pada periode yang disebutkan di atas.

Seiring kinerja yang terbilang cukup positif tersebut, terdapat sejumlah produk reksa dana yang berhasil melesat sejak awal bulan (hingga 24 September 2021).

Berikut ini tabel 5 besar masing-masing produk reksa dana paling 'cuan' bulan September ini. Sebagai catatan daftar tersebut tidak memperhitungkan reksa dana yang membagikan dividen, denominasi USD, dan reksa dana dengan dana kelolaan (Asset Under Management/AUM) di bawah Rp 10 miliar.

Daftar lima reksa dana dengan kinerja terbaik month to date (1-24 September 2021)


Dalam laporannya Infovesta mencatat pasar modal masih berpotensi untuk bergerak fluktuatif hingga awal Q4-2021. Beberapa faktor yang berpotensi mempengaruhi diantaranya adalah sentimen Evergrande dan juga tapering off oleh The Fed.

Akibat krisis Evergrande yang terancam gagal bayar US$ 305 miliar dan perlambatan di sektor properti, Fitch Ratings turut memangkas proyeksi pertumbuhan China dari 8,4% menjadi 8,1%. Sejak awal tahun hingga kuartal II 2021 jumlah obligasi korporasi China yang tercatat default mencapai US$ 18 Miliar.

Dari dalam negeri, Infovesta mengungkapkan Bank Indonesia sendiri masih mempertahankan tingkat suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo rate di level 3,5% pada bulan September 2021 dan juga kasus Covid-19 yang terus mengalami penurunan kasus setiap harinya diiringi dengan level PPKM yang terus menurun.

"Dengan demikian, pergerakan pasar saham maupun obligasi domestik masih akan fluktuatif namun masih optimis hingga akhir tahun 2021." tulis Infovesta.


(hps/hps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Saat Perang Berkobar, Saham & Investasi Mana Yang Bisa Cuan?