
Asing Borong Terus BBRI, IHSG Nyusul Bursa Asia ke Zona Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah tipis 0,05% ke 6.141,47 di awal pekan ini, Senin (27/9/2021). Namun setelah itu IHSG berbalik arah ke zona hijau mengekor bursa Asia.
Hingga pukul 09.05 WIB, indeks saham acuan nasional tersebut masih berada di zona hijau dengan apresiasi tipis sebesar 0,05%. Data perdagangan mencatat ada 207 saham menguat,132 melemah dan 202 stagnan.
Nilai transaksi di 5 menit awal perdagangan mencapai Rp 747,28 miliar. Investor asing juga membukukan aksi beli bersih senilai Rp 65,27 miliar.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) menjadi dua saham yang paling banyak diborong asing dengan net buy masing-masing sebesar Rp 62,5 miliar dan Rp 2 miliar.
Sementara itu saham yang paling banyak dilepas asing adalah saham PT MNC Vision Tbk (IPTV) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan net sell masing-masing senilai Rp 3,2 miliar dan Rp 2,5 miliar.
Di regional, bursa saham utama kawasan Asia mayoritas bergerak di zona hijau. Indeks Straits Times memimpin penguatan dengan kenaikan nyaris 1%.
Di posisi runner up ada Hang Seng Index yang naik 0,66% kemudian disusul Nikkei di posisi ketiga dengan apresiasi sebesar 0,32%. Baru di posisi bontot ada Shang Hai Composite yang naik 0,1%.
Perkembangan kasus Evergrande akan mempengaruhi pergerakan bursa saham, termasuk IHSG pada hari ini.
Selain itu, pelaku pasar juga masih mencerna pengumuman kebijakan moneter The Fed yang membuatyieldobligasi (Treasury) naik dan dolar AS perkasa. Sepanjang pekan lalu yield Terasury AS tenor 10 tahun naik 8,9 basis poin, ke 1,4526% yang membuat SBN mengalami tekanan jual.
Sementara itu indeks dolar AS juga menguat tetapi tipis saja 0,14% sepanjang pekan lalu, yang berdampak pada sulitnya rupiah menguat.
Tapering (aksi pengurangan pembelian aset) bank sentral AS, The Fed memang masih sesuai ekspektasi, kemungkinan besar dilakukan di bulan Desember, tetapi kemungkinan suku bunga yang naik di tahun depan membuat yield Treasury naik dan dolar AS kuat.
Pada hari ini, ada 3 pejabat elite The Fed yang akan berbicara dan pelaku pasar akan menanti hal tersebut untuk melihat petunjuk lebih jauh mengenaitaperingmaupun proyeksi suku bunga.
Presiden The Fed wilayah Chicago, Charles Evans, akan berbicara mengenai kondisi ekonomi dan kebijakan moneter dalam acara yang diselenggarakan oleh National Association for Business Economics.
Gubernur The Fed Lael Brainard, juga berbicara dalam acara tersebut.
Kemudian ada Presiden The Fed wilayah New York, yang akan berbicara dalam acara yang diselenggarakan Economic Club of New York.
Overall, sentiment eksternal masih akan menjadi penggerak yang dominan untuk perdagangan hari ini, di tengah minimnya katalis dari sisi domestik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham