Roundup
Erick Mau Tutup 7 BUMN, Ini Biang Kerok Polis Unit Link Drop

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik berakhir di zona hijau pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (27/9/2021), terutama ditopang oleh pembelian bersih yang cukup massif dalam sepekan terakhir dan penguatan indeks Dow Jones di bursa Wall Street AS sebesar 0,10%.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 0,03% ke level 6.144,81 poin dengan nilai transaksi Rp 13,86 triliun.
Pelaku pasar asing melakukan pembelian bersih senilai Rp 1,59 triliun, sehingga, jika diakumulasi sejak awal tahun ini, pelaku pasar asing melakukan net buy sebesar Rp 25,57 triliun.
Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Senin ini (27/9/2021):
1.Pabrik Kertas Sinar Mas Rilis Obligasi & Sukuk Rp 4 T
Perusahaan produsen kertas milik Grup Sinar Mas, PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) berencana menerbitkan obligasi dan sukuk senilai Rp 4 triliun.
Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan manajemen INKP, Jumat (24/9/2021), obligasi yang ditawarkan sebanyak-banyaknya Rp 3 triliun dan sukuk senilai Rp 1 triliun. Pendanaan ini merupakan rangkaian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) perseroan dengan target dana yang dihimpun mencapai Rp 7 triliun.
Untuk penerbitan Obligasi berkelanjutan II INKP tahap I tahun 2021, manajemen Indah Kiat menerbitkan surat utang tersebut dalam tiga seri. Seri A, jumlah pokok obligasi yang ditawarkan sebesar Rp Rp 1,5 triliun dan bunga 6,75% dengan tenor 370 hari kalender.
Selanjutnya, Seri B, jumlah pokok yang ditawarkan sebesar Rp 1,05 triliun dengan tingkat bunga 9,25% dan bertenor 3 tahun. Selanjutnya, Seri C, pokok obligasi yang ditawarkan sebesar Rp 450 miliar dan bunga 10% dengan tenor selama 5 tahun.
Secara bersamaan, perseroan juga menerbitkan sukuk mudharabah berkelanjutan I INKP Tahap I 2021 sebesar Rp 1 triliun. Surat utang syariah ini akan diterbitkan dalam tiga seri. Seri A dengan pokok Rp 500 miliar dengan tenor 370 hari kalender.
2.Harga Rights Issue Bank Oke Rp 197/saham, Korsel Siap Serap
PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) berencana menambah modal dalam rangka Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) dengan skema memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 2.537.197.095 (2,54 miliar) saham baru.
Mengacu pada prospektus perusahaan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (24/9/2021), nilai nominal rights issue tersebut sebesar Rp 100 per saham.
Adapun harga pelaksanaan aksi korporasi ini sebesar Rp 197 per saham sehingga secara total dana yang akan diraup berjumlah Rp 499.827.827.715 (Rp 499,83 miliar).
Sebelumnya, para pemegang saham Bank Oke sudah memberi lampu hijau atas rights issue ini dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 5 Mei 2021.
3.Siap Garap 'New Economy', Bali United Bikin Anak Usaha Baru
PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (BOLA) mengumumkan pendirian anak usaha baru, dan melebarkan ekspansi di luar bisnis utama pengelolaan klub sepak bola Liga 1 Bali United.
Berdasarkan laporan informasi fakta material yang terbit di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), anak usaha yang didirikan Bali Bintang Sejahtera diberi nama PT Ekonomi Baru Investasi Teknologi.
Corporate Secretary Bali Bintang Sejahtera Yohanes Ade Bunian Moniaga mengungkapkan BOLA memiliki saham sebesar 90% atau sebesar Rp 3,6 miliar dan telah melakukan setoran modal awal secara penuh pada 22 September 2021.
4.Laba Kimia Farma Melejit ke Rp 58 M di Semester I
Emiten farmasi BUMN, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 57,60 miliar pada semester pertama tahun ini.
Perolehan laba bersih tersebut meningkat sebesar 18,57% dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 48,75 miliar. Kenaikan laba bersih ini mengerek nilai laba per saham dasar Kimia Farma menjadi Rp 9,61 per saham dari sebelumnya Rp 8,75 per saham.
Mengacu publikasi laporan keuangan perusahaan di media massa, selama 6 bulan pertama tahun ini, Kimia Farma membukukan penjualan bersih sebesar Rp 5,55 triliun, meningkat 18,57% dari tahun sebelumnya Rp 4,68 triliun.
5.Jual Saham Treasuri ke 3 Broker BUMN, Bukit Asam Raih Rp691 M
Emiten BUMN tambang batu bara, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melakukan pengalihan saham simpanan (treasury stock) sebanyak 303,14 juta saham dengan harga Rp 2.280/saham, pada 22 September 2021 dan meraih dana segar sebesar Rp 691,17 miliar.
Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Apollonius Andwie C mengatakan pengalihan saham treasuri dilakukan dengan metode penjualan di luar bursa atau private placement yang diambil atau dibeli oleh tiga perusahaan sekuritas BUMN, PT BNI Sekuritas (BNIS), PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS), dan PT Bahana Sekuritas.
Harga itu merupakan harga penutupan sehari sebelum tanggal penjualan. "Pengalihan dilakukan pada tanggal 22 September 2021 dan perseroan telah berhasil mengalihkan kembali saham treasuri dengan harga Rp 2.280 per saham, di mana harga tersebut tidak lebih rendah dari Rp 2.197 per saham, harga rata-rata penutupan selama 90 hari terakhir sebelum tanggal penjualan," kata Apollonius Andwie C, dikutip Jumat (24/9).
NEXT: Simak Kabar Korporasi Lainnya