
Investor Galau, Harga Tembaga Turun Tipis

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia jalan di tempat jelang akhir pekan terpengaruh kegalauan pelaku pasar setelah The Fed mengatakan segera melakukan tapering. Namun di sisi lain klaim pengangguran Amerika kembali meningkat.
Harga tembaga dunia pada Jumat (24/8/2021) pukul 08:40 WIB tercatat US$ 9.281,50. Turun 0,04% dari penutupan harga kemarin.
![]() |
Pada pertemuan kemarin, The Fed mengatakan akan segera melakukan tapering melihat pemulihan ekonomi Amerika.
The Fed juga memberi sinyal akan kenaikan suku bunga di pertengahan tahun 2022. Lebih cepat dari yang diharapkan sebelumnya yaitu pada tahun 2023. Secara garis besar, ekonomi ke depan dipandang terus membaik sehingga 'stimulus' yang selama ini diberikan bisa dikurangi.
"Secara keseluruhan, pernyataan dan proyeksi The Fed mungkin sedikit lebih hawkish daripada yang diperkirakan banyak orang. The Fed pada dasarnya mengakui bahwa jika ekonomi terus tumbuh seperti yang telah kita lihat. Itu akan menjamin pengurangan (tapering off) terjadi," kata Kepala Investasi CFRA Research di New York, Sam Stovall.
Tapi di satu sisi angka klaim pengangguran negeri paman Sam meningkat lagi pada pekan lalu menjadi 351 ribu. Naik dari pekan sebelumnya sebesar 335 ribu.
Kenaikan ini mengindikasikan bahwa ekonomi AS belum jauh dari risiko perlambatan pemulihan. Masih ada risiko di dalamnya terlebih lagi angka kasus COVID-19 (Coronavirus Disease 2019) yang kembali meningkat.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investasi Jumbo Cile Katrol Harga Tembaga
