Investor Galau, Harga Tembaga Turun Tipis

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
24 September 2021 10:37
Indonesia lewat PT Indonesia Alumunium (Inalum) menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, melakukan kunjungan kerja ke tambang Freeport di Timika, Papua pada 2-3 Mei 2019.

Dalam acara, Jonan mengunjungi tambang emas legendaris milik Freeport Indonesia, yaitu Grasberg, yang lokasinya 4.285 meter di atas permukaan laut.

Tambang Grasberg ini akan habis kandungan mineralnya dan berhenti beroperasi pada pertengahan 2019 ini. Sebagai gantinya, produksi meas, perak, dan tembaga Freeport akan mengandalkan tambang bawah tanah yang lokasinya di bawah Grasberg.

Dalam kunjungan tersebut, Jonan didampingi Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas, Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin, serta sejumlah pejabat Kementerian ESDM.

Perjalanan menuju Grasberg dilakukan menggunakan bus khusus, dan sempat disambung dengan menggunakan kereta gantung atau disebut tram yang mengantarkan hingga ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut, dan disambung dengan bus lagi hingga ke puncak Grasberg.

Cuaca gerimis serta oksigen yang tipis menyambut kedatangan Jonan dan rombongan di lokasi puncak Grasberg.

Dalam kunjungannya Jonan mengatakan, tantangan saat ini adalah membuat operasional Freeport terus berjalan dengan baik, dan produksi, keselamatan kerja, serta lingkungan dapat terjaga dengan baik.

Jonan meminta agar tidak ada hambatan dalam pengelolaan tambang Freeport pasca pengambilalihan 51% saham oleh Inalum.

Jonan juga meminta agar ke depan peranan Freeport terhadap masyarakat Papua makin besar, lewat pembangunan sarana dan prasarana seperti sekolah serta rumah sakit atau puskesmas. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia jalan di tempat jelang akhir pekan terpengaruh kegalauan pelaku pasar setelah The Fed mengatakan segera melakukan tapering. Namun di sisi lain klaim pengangguran Amerika kembali meningkat.

Harga tembaga dunia pada Jumat (24/8/2021) pukul 08:40 WIB tercatat US$ 9.281,50. Turun 0,04% dari penutupan harga kemarin.

TembagaSumber: Investing.com

Pada pertemuan kemarin, The Fed mengatakan akan segera melakukan tapering melihat pemulihan ekonomi Amerika.

The Fed juga memberi sinyal akan kenaikan suku bunga di pertengahan tahun 2022. Lebih cepat dari yang diharapkan sebelumnya yaitu pada tahun 2023. Secara garis besar, ekonomi ke depan dipandang terus membaik sehingga 'stimulus' yang selama ini diberikan bisa dikurangi.

"Secara keseluruhan, pernyataan dan proyeksi The Fed mungkin sedikit lebih hawkish daripada yang diperkirakan banyak orang. The Fed pada dasarnya mengakui bahwa jika ekonomi terus tumbuh seperti yang telah kita lihat. Itu akan menjamin pengurangan (tapering off) terjadi," kata Kepala Investasi CFRA Research di New York, Sam Stovall.

Tapi di satu sisi angka klaim pengangguran negeri paman Sam meningkat lagi pada pekan lalu menjadi 351 ribu. Naik dari pekan sebelumnya sebesar 335 ribu.

Kenaikan ini mengindikasikan bahwa ekonomi AS belum jauh dari risiko perlambatan pemulihan. Masih ada risiko di dalamnya terlebih lagi angka kasus COVID-19 (Coronavirus Disease 2019) yang kembali meningkat.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investasi Jumbo Cile Katrol Harga Tembaga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular