Roundup

Erick Sebut Anak Usaha KRAS Siap IPO, Matahari Tutup 4 Gerai

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
23 September 2021 08:55
foto/ Peresmian Pabrik Industri Baja PT. Krakatau Steel (persero) Tbk, Kota Cilegon, 21 September 2021/ Youtube: Setpres
Foto: foto/ Peresmian Pabrik Industri Baja PT. Krakatau Steel (persero) Tbk, Kota Cilegon, 21 September 2021/ Youtube: Setpres

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham domestik berhasil rebound pada perdagangan Rabu kemarin (22/9) ditopang oleh aksi beli investor yang cukup massif dan mulai meredanya sentimen China Evergrande.

Kemarin, data BEI menunjukkan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,78% ke level 6.108,26 poin dengan nilai transaksi Rp 13,86 triliun. Pelaku pasar asing tercatat melakukan pembelian bersih senilai Rp 506,05 miliar.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Kamis ini (23/9/2021):

1.Tutup 4 Gerai, Ini Janji Matahari soal Nasib Karyawannya

Manajemen emiten ritel Grup Lippo, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) menyatakan sudah menutup sebanyak empat gerai sampai dengan pertengahan September ini.

Sekretaris Perusahaan Matahari Department Store, Miranti Hadisusilo mengungkapkan, empat gerai yang ditutup itu ada di Jakarta, Bogor, Bandung dan Yogyakarta. Terbaru, pada 16 September ini, Matahari menutup salah satu gerainya di Kota Bogor di Jalan Kapten Muslihat, Paledang, Kecamatan Bogor Tengah.

Meski menutup gerai, dia memastikan tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan. Nantinya, para pekerja tersebut akan dialihkan ke gerai Matahari terdekat. "Karyawan kami alihkan ke gerai-gerai terdekat, bisa dipastikan, semua karyawan Matahari tidak ada yang di PHK," ungkapnya.

2.Emiten Kuas Cat Ace Oldfields Mau IPO

Perusahaan manufaktur yang memproduksi peralatan dan perlengkapan untuk keperluan pengecatan, PT Ace Oldfields Tbk sudah mengantre untuk masuk ke lantai Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perseroan berencana melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 390.000.000 (390 juta) saham baru atau sebanyak-banyaknya 30,17% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum.

Berdasarkan prospektus perusahaan yang terbit di situs e-ipo, dikutip CNBC Indonesia Rabu (22/9/2021), nilai nominal saham baru tersebut Rp 50 per saham yang dikeluarkan dari simpanan (portepel) perseroan dan ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran sebesar di rentang harga Rp 195 hingga Rp 250 untuk setiap saham.

3.Erick Thohir Buka-bukaan soal IPO Anak Usaha Krakatau Steel

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan anak usaha PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), terutama yang bergerak di bisnis kawasan industri, bisa melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).

Rencananya IPO ini bisa dilakukan setelah restrukturisasi dan penyehatan perusahaan dilakukan.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan proses restrukturisasi Krakatau Steel terus dilakukan secara bertahap. Sebelumnya perusahaan telah melakukan restrukturisasi organisasi dan bisnisnya, kemudian perusahaan juga melakukan restrukturisasi keuangan.

4.KB Bukopin Ubah Jadwal Rights Issue Jumbo

PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) menunda jadwal pelaksanaan penambahan modal melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 35,15 miliar saham baru.

Corporate Secretary BBKP, Tias Hardi mengungkapkan terdapat perubahan pada indikasi pelaksanaan penawaran umum terbatas (PUT VI) perseroan.

"Hingga saat ini, perseroan masih belum dapat mempublikasikan jadwal terbaru untuk PUT VI dan akan kami sampaikan pada kesempatan pertama apabila sudah terdapat indikasi jadwal yang terbaru," kata Tias, dalam keterangannya di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Rabu (22/9/2021).

5.8 BUMN Disuntik Rp 52 T, Asuransi IFG-HK Paling Gede

Pemerintah telah merestui pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) 2021 senilai Rp 52,03 triliun untuk delapan BUMN. Nilai tersebut terdiri dari PMN senilai Rp 35,13 triliun dan PMN tambahan sebesar Rp 16,9 triliun.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan PMN ini akan diberikan kepada perusahaan-perusahaan pelat merah mayoritas untuk melakukan penugasan dari pemerintah seperti pembangunan tol hingga pendistribusian listrik ke desa-desa.

"Jadi total diberikan untuk 2021 sebesar Rp 35,13 triliun tambahan Rp 16,9 triliun," kata Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (22/9/2021).

NEXT: Simak Kabar Emiten Lainnya, Ada PSAB-Telkomsel

6.Sulit Bayar Utang, Pefindo Pangkas Peringkat J Resources

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat surat utang korporasi emiten pertambangan emas, PT J Resources Tbk (PSAB) menjadi idBBB dengan outlook negatif dari sebelumnya idA dengan outlook stabil.

Dalam penjelasannya kepada Bursa Efek Indonesia, Pefindo menyatakan, penurunan peringkat ini mencerminkan meningkatnya risiko pembiayaan kembali dan likuiditas yang dipicu oleh permintaan salah satu krediturnya, yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) untuk melunasi seluruh kewajibannya senilai US$ 95,09 juta pada 1 September 2021.

Seperti diketahui, PSAB saat ini menghadapi risiko ketidakpastian dalam memenuhi kewajiban keuangan tersebut dan juga Obligasi Berkelanjutan I Tahap VI seri A senilai Rp252,2 miliar yang akan jatuh tempo pada 7 Desember 2021 dan sebelumnya direncanakan untuk dilunasi menggunakan kombinasi dari kas internal dan pendanaan eksternal.

7.Nilai Operan 4.000 Menara Telkomsel ke Mitratel Rp 6,2 T

PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) pada awal bulan ini mengalihkan sebanyak 4.000 menara telekomunikasi dari anak usahanya, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) ke anak usahanya yang lain, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel).

Nilai transaksi tersebut mencapai Rp 6,18 triliun, termasuk biaya penjualan dan penyewaan balik (sale and lease back).

Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan, pengalihan ini ditujukan untuk memperkuat fundamental bisnis dan menciptakan nilai tambah, sekaligus membantu Mitratel merealisasikan strategi jangka panjangnya.

8.Waskita Dapat Restu Rights Issue 24,56 Miliar Saham

Emiten konstruksi BUMN, PT Waskita Karya Tbk (WSKT), mendapat restu pemegang saham melaksanakan penambahan modal dengan skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Penambahan modal itu disetujui oleh pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPLSB) yang dilaksanakan Selasa kemarin (21/9/2021) di Hotel Pullman, Jakarta.

"Pada agenda pertama, perseroan telah memperoleh persetujuan penambahan modal melalui rights issue dengan menerbitkan saham baru hingga 24,56 miliar saham Seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham melalui mekanisme penawaran umum terbatas," ungkap manajemen Waskita, dalam siaran pers, Rabu (22/9/2021).

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular