Penderitaan Harga Emas Kayaknya Bakal Lama Deh...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
23 September 2021 06:30
Dollar
Ilustrasi Dolar AS (REUTERS/Sertac Kayar)

Setelah tapering berakhir, selanjutnya adalah suku bunga acuan. Ada kemungkinan Federal Funds Rate bakal mulai naik tahun depan, bukan 2023 seperti perkiraan semula.

Berdasarkan dotplot terbaru, enam anggota FOMC menilai suku bunga acuan sudah bisa naik ke 0,25-0,5% pada 2022. Sementara tiga anggota lainnya lebih agresif lagi, bisa naik sampai 0,5-0,75% tahun depan.

Dalam rapat FOMC edisi Juni 2021, jumlah anggot FOMC yang menginginkan Federal Funds Rate naik pada 2022 masih lebih sedikit dari itu. Ada lima anggota yang ingin suku bunga naik ke 0,25-0,5% pada 2022, dan hanya dua yang agresif dengan kenaikan 0,5-0,75%.

fedSumber: FOMC

Kenaikan suku bunga acuan lagi-lagi menjadi 'doping' buat dolar AS. Saat suku bunga naik, imbalan investasi di aset berbasis dolar AS (terutama instrumen berpendapatan tetap seperti obliigasi) akan ikut naik. Dolar AS akan kian menjadi buruan.

Masalahnya, dolar AS dan emas punya hubungan berbanding terbalik. Saat dolar AS menguat, maka harga emas akan tertekan.

Ini karena emas adalah komoditas yang dibanderol dengan dolar AS. Ketika dolar AS terapresiasi, emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lan. Permintaan emas berkurang, harga pun mengikuti.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular