
Penderitaan Harga Emas Kayaknya Bakal Lama Deh...

Momok bagi harga emas adalah tren penguatan mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Pada pukul 04:49 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) naik 0,36%. Dalam sepekan terakhir, indeks ini menguat 0,97%.
Dolar AS punya punya kuat untuk terapresiasi yaitu hasil rapat bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed). Ketua Jerome 'Jay' Powell memang masih mempertahankan suku bunga acuan di 0-0,25%. Pembelian aset (quantitative easing) juga masih sebesar US$ 120 miliar per bulan.
Namun dalam rapat yang hasilnya diumumkan dini hari tadi waktu Indonesia itu, terlihat nyata bahwa The Fed semakin galak, semakin hawkish. Dalam keterangan tertulis, The Fed sudah terang-terangan menyebut bakal mengurangi quantitative easing.
"Desember lau, Komite mengindikasikan akan melanjutkan penambahan kepemilikan obligasi pemerintah sretidaknya US$ 80 miliar per bulan dan surat berharga berbasis kredit perumahan (mortgage-backed securities) setidaknya US$ 40 miliar per bulan sampai ada perbaikan signifikan dalam mencapai penciptaan lapangan kerja yang maksimal (maximum employment) dan kestabilan harga. Sejak saat itu, ekonomi terus membaik menuju ke arah sana. Jika perbaikan ini sesuai dengan yang diharapkan, maka Komite menilai bahwa pengurangan pembelian aset bisa dilakukan dengan segera," tulis pernyataan Komite Pembuat Kebijakan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC).
Powell dalam konferensi pers usai rapat menambahkan, pengurangan quantitative easing atau tapering off bisa dimulai setelah rapat FOMC berikutnya yaitu pada 2-3 November 2021. Syaratnya, data ketenagakerjaan pada September 2021 harus cukup kuat.
"Tidak perlu data yang sangat kuat untuk memulai tapering. Proses ini (tapering) diperkirakan selesai pada pertengahan tahun depan," ungkap Powell, sebagaimana diwartakan Reuters.
Artinya, pada November 2021 pasokan dolar AS sudah tidak lagi berlimpah seperti sekarang karrena tapering akan terjadi. Seperti barang, pasokan yang berkurang akan membuat 'harga' dolar AS naik.
Halaman Selanjutnya --> Bunga Acuan AS Naik Tahun Depan?
(aji/aji)