Covid Singapura Turun di Bawah 1.000/Hari, Dolarnya Ikut Naik

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
21 September 2021 16:23
FILE PHOTO: A Singapore dollar note is seen in this illustration photo May 31, 2017.     REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo
Foto: Dollar Singapur (REUTERS/Thomas White)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs dolar Singapura kemarin menyentuh level terendah dalam lebih dari 7 bulan terakhir melawan rupiah. Sementara pada perdagangan Selasa (21/9) dolar Singapura berhasil bangkit, sebab penambahan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) menurun.

Melansir data Refinitiv, dolar Singapura sore ini menguat 0,12% ke Rp 10.538,2/SG$ di pasar spot. Sementara kemarin sempat menyentuh Rp 10.520,09/SG$ yang merupakan level terendah sejak 17 Februari.

Kemarin, pemerintah Singapura melaporkan penambahan kasus Covid-19 sebanyak 917 orang, setelah bertambah lebih dari 1.000 orang dalam dua hari berturut-turut.

Kementerian Kesehatan Singapura (Ministry of Health/MOH) melaporkan sebanyak 1.055 pasien kini dirawat di rumah sakit. Dari total tersebut, 128 orang sakit keras dan membutuhkan oksigen, dan ada 18 orang yang kondisinya kristis di ICU.

Dari total yang dirawat, sebanyak 122 orang berumur di atas 60 tahun.

MOH juga melaporkan dalam 28 hari terakhir sebanyak 98% yang positif Covid-19 tanpa gejala atau bergejala ringan.

Sementara itu dari Indonesia juga ada kabar baik. Untuk wilayah Jawa-Bali sudah tidak ada lagi yang masuk Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4. Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, yang juga memperpanjang PPKM Jawa-Bali hingga 4 Oktober mendatang.

Pemerintah juga melakukan penyesuaian aktivitas masyarakat dalam ketentuan terbaru PPKM yang berlaku hingga dua pekan depan. Salah satunya adalah uji coba pembukaan pusat perbelanjaan/mal bagi anak-anak di bawah 12 tahun.

"Akan dilakukan uji coba pembukaan pusat perbelanjaan mal bagi anak-anak di bawah usia kurang dari usia 12 tahun dengan pengawasan dan pendampingan orang tua," ujar Luhut dalam keterangan pers, Senin (20/9/2021).

Menurut dia, kebijakan itu akan diterapkan di wilayah Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Jika berjalan lancar, pelonggaran yang dilakukan pemerintah tentunya bisa memutar roda bisnis lebih kencang.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kurs Dolar Singapura Pagi Jeblok Siang Naik, Ini Penyebabnya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular