
Saham CAKK-DSFI Jadi Jawara, 2 Saham Emiten 'Tidur' Ambles!

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten berkapitalisasi pasar (market cap) kecil atau di rentang Rp 200 miliar, seperti emiten sektor perikanan PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk (DSFI) dan emiten keramik PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK), menjadi top gainers hari ini, Selasa (21/9/2021).
Sementara, saham perusahaan pergudangan PT Bumi Benowo Sukses Sejahtera Tbk (BBSS) dan emiten PT Keramika Indonesia Assosiasi Tbk (KIAS) berbagi tempat di daftar top losers.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) seharian bergerak di zona merah hari ini. IHSG turun 0,26% ke posisi 6.060,76 pada penutupan sesi II perdagangan Selasa (21/9).
Menurut data BEI, 229 saham naik, 284 saham merosot dan 146 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 10,97 triliun dan volume perdagangan mencapai 22,57 miliar saham.
Investor asing pasar saham keluar dari Indonesia dengan catatan jual bersih asing mencapai Rp 429,24 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan beli bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 197,15 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi II hari ini (21/9).
Top Gainers
Dharma Samudera Fishing Industries (DSFI), saham +34,78%, ke Rp 124, transaksi Rp 70,3 M
Arkha Jayanti Persada (ARKA), +34,67%, ke Rp 101, transaksi Rp 66,3 M
Cahayaputra Asa Keramik (CAKK), +28,57%, ke Rp 117, transaksi Rp 61,4 M
Primarindo Asia Infrastructure (BIMA), +27,69%, ke Rp 166, transaksi Rp M
Sinergi Inti Plastindo (ESIP), +18,67%, ke Rp 89, transaksi Rp 23,1 M
Top Losers
Bumi Benowo Sukses Sejahtera (BBSS), saham -6,90%, ke Rp 54, transaksi Rp 4,1 M
Keramika Indonesia Assosiasi (KIAS), -6,67%, ke Rp 56, transaksi Rp 7,4 M
Lotte Chemical Titan (FPNI), -6,43%, ke Rp 262, transaksi Rp 18,7 M
Pikko Land Development (RODA), -5,88%, ke Rp 96, transaksi Rp 18,2 M
Kapuas Prima Coal (ZINC), -4,58%, ke Rp 125, transaksi Rp 97,9 M
Saham DSFI melonjak hingga menyentuh batas auto rejection atas (ARA) 34,78% ke Rp 124/saham, usai ambles selama 2 hari beruntun. Sebelumnya, saham DSFI melaju kencang pada Kamis (16/9) pekan lalu ketika ditutup melejit 34,21%.
Pada Senin (20/9) kemarin, pihak DSFI menjelaskan kepada pihak bursa mengenai volatilitas saham perusahaan bahwa perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang bisa memengaruhi harga saham perusahaan.
"Perseroan tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu," jelas manajemen DSFI, dikutip CNBC Indonesia, Selasa (21/9).
Manajemen DSFI melanjutkan, pihak perusahaan juga belum memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat.
Di posisi kedua, saham CAKK yang melambung 28,57% ke Rp 118/saham, melanjutkan kenaikan 8,33% pada perdagangan kemarin.
Kedua saham dengan nilai kapitalisasi pasar (market cap) mini tersebut beberapa kali menjadi top gainers belakangan ini. Market cap saham DSFI tercatat hanya sebesar Rp 230,28 miliar, sementara CAKK senilai Rp 140,79 miliar.
Sementara, saham BBSS anjlok hingga menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) 6,90% ke Rp 54/saham. Saham ini 'bangkit' dengan melonjak 16,00% pada perdagangan kemarin usai terakhir bergerak pada pertengahan Juli lalu.
Setali tiga uang, saham KIAS yang sudah 'tertidur' alias stagnan sejak akhir April 2021, ambles hingga menyentuh batas ARB 6,67%. Kemarin, saham ini bangkit dari level gocap atau Rp 50/saham dengan melejit 20,00%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Punya Saham Ini? Tak Perlu Pusing Lihat Tiket Mudik Selangit
