
Usai BI Tahan Suku Bunga, IHSG Drop Lagi! Asing Lepas Rp429 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,26% ke level 6.060,76 di penutupan perdagangan Selasa (21/9/2021).
Ambrolnya IHSG tak lepas dari bursa Wall Street AS yang semalam 'kebakaran' karena diterpa sentiment risiko gagal bayar pengembang properti China Evergrande.
Tercatat sebanyak 229 saham menguat, 284 melemah dan sisanya 146 stagnan. Nilai transaksi tercatat sebesar Rp 10,98 triliun. Asing mencatatkan aksi jual bersih senilai Rp 429,4 miliar. Senin kemarin, IHSG juga drop 0,93% di 6.076.
Data BEI mencatat, saham yang paling banyak diborong oleh asing adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dengan net buy mencapai Rp 40,6 miliar.
Kemudian saham kedua yang diborong oleh asing adalah PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) dengan nilai beli bersih mencapai Rp 36,8 miliar.
Sementara saham yang banyak dilepas asing adalah duo saham big bank dan blue chip yakni PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan total nilai net sell mencapai lebih dari Rp 281 miliar.
Bursa saham Asia bergerak variatif. Indeks Nikkei ambrol -2,17% Indeks Hang Seng naik 0,51% dan Indeks Straits Times naik 0,86%
Dini hari tadi Wall Street kompak ditutup di zona merah. Baik Dow Jones, S&P 500 maupun Nasdaq Composite semuanya terpangkas lebih dari 1,5%.
Ada tiga sentimen yang menjadi penggerak pasar hari ini. Pertama adalah soal risiko gagal bayar pengembang properti terbesar kedua di China Evergrande.
Kesulitan likuiditas yang dialami perusahaan dinilai dapat menimbulkan dampak yang luas tidak hanya di China saja tetapi bisa dirasakan secara mendunia.
Kedua adalah jelang pertemuan bank sentral AS, the Fed pada Rabu waktu AS, pelaku pasar cenderung wait and see karena menanti sinyal lebih jelas terkait kapan tapering off akan dilakukan.
Terakhir datang dari dalam negeri yaitu adanya Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) untuk memutuskan suku bunga acuan. BI sesuai dengan konsensus pasar memutuskan untuk menahan suku bunga acuan BI-7 day reverse repo rate di 3,5%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham