
Terseret Sentimen Global, Bursa Eropa Dibuka Berdarah-darah

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa melemah pada pembukaan perdagangan Senin (20/9/2021), setelah investor mencemaskan perubahan mendadak jadwal kebijakan tapering (pengurangan likuiditas di pasar) bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed).
Indeks Stoxx 600 dibuka drop 1,5% di sesi pembukaan dengan indeks saham sektor komoditas dasar dan perbankan menjadi pemberat utamanya.
Selang 10 menit kemudian, koreksi indeks Stoxx 600 menjadi 8,1 poin (-1,76%) ke 453,71. Indeks CAC Prancis anjlok 147,65 poin (-2,25%) ke 6.422,54, FTSE Inggris drop 100,6 poin (-1,44%) ke 6.863,04. Namun, DAX Jerman longsor 312,95 poin (-2,02%) ke 15.177,22.
Pembukaan yang lemah ini mengonfirmasi tren koreksi yang biasanya menimpa bursa global pada September. Indeks Dow Jones Industrial Average mencetak koreksi tiga pekan beruntun, menjadi yang pertama di 2021.
Pasar global saat ini memantau rapat The Fed pada September in, yang akan dimulai pada Selasa. Konferensi pers akan digelar pada Rabu, untuk mengumumkan kebijakan moneter dan diduga akan mulai menyinggung jadwal tapering.
Bos The Fed Jerome Powell sebelumnya telah mengatakan bahwa tapering bisa dijalankan tahun ini tetapi investor menunggu komentar Powell terkait dengan rilis data inflasi dan pengangguran yang tak sinkron.
Bursa utama di Asia Pasifik anjlok hari ini, dipimpin indeks Hang Seng Hong Kong dipicu kekhawatiran ambruknya pengembang China Evergrande Group. Pasar di China, Jepang, dan Korea Selatan ditutup karena libur nasional. Kontrak berjangka (futures) indeks saham AS bergerak mixed.
Tidak ada jadwal rilis kinerja keuangan hari ini di Eropa, selain data rumah Inggris per September dan indeks harga produsen Jerman per Agustus.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Menguat di Sesi Awal Perdagangan