Analisis

Sebulan ARB Berjilid-jilid, Pegang 4 Saham Ini Auto 'Stroke'

Putra, CNBC Indonesia
20 September 2021 09:10
Dok. Bank JTrust Indonesia
Foto: Dok. Bank JTrust Indonesia

Di peringkat pertama dengan penurunan paling signifikan ada PT Boston Furniture Industries Tbk (SOFA). Sejak 18 Agustus 2021 hingga penutupan perdagangan pekan lalu, kapitalisasi pasar SOFA sudah ambles 86%.

Saham yang masuk ke dalam papan akselerasi ini (bisa 10% ARB) mengalami penurunan harga rata-rata 8,6% per hari. Sebelum terjun bebas saham ini sempat mengalami kenaikan tak wajar.

Pada 7 Juli harga penutupan saham SOFA di Rp 112/unit. Sebulan berselang saham ini naik 3x dan ditutup di Rp 336/unit pada 13 Agustus 2021. Perdagangan saham ini sempat digembok oleh otoritas bursa pada 10 Agustus silam.

Setelah itu harga terus turun dan tekanan jual semakin meningkat sejak akhir Agustus dibarengi dengan peningkatan volume transaksinya.

Kemudian di peringkat kedua ada saham bank mini yakni PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC). Berbeda dengan saham SOFA, saham dengan modal inti Rp 1,4 triliun ini hampir tak pernah ditransaksikan dalam lebih dari 1 tahun terakhir.

Sejak mendapat restu untuk melaksanakan Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau right issue untuk memenuhi persyaratan modal minimal OJK, BCIC bergerak volatil.

Sejak 10 Agustus lalu harga saham BCIC konsisten dibanting dan dalam sebulan nilai kapitalisasi pasar BCIC drop 65%. Dalam sebulan rata-rata penurunan harga saham ini per harinya sebesar 4,69%.

Di peringkat ketiga ada saham PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) yang bergerak di bidang perdagangan komponen elektronik dan kendaraan listrik. Dalam sebulan saham ini harganya anjlok 61% dengan rata-rata penurunan per hari sebesar 4,21%.

Sejatinya sejak awal tahun saham ini harganya sudah naik lebih dari 3x. Pada pertengahan Agustus otoritas bursa mulai mencermati pola transaksi yang tak wajar di saham ini.

Dari 23 kali perdagangan sejak 18 Agustus 2021, harga saham SLIS sudah lebih dari 15 kali mengalami ARB. Pada dua perdagangan terakhir minggu lalu pun harga saham SLIS terkena ARB lagi.

Di peringkat terakhir ada emiten dari industry baja yakni PT Ladang Baja Murni Tbk (LABA) yang kapitalisasi pasarnya ambles 60%. Dalam sehari sejak 18 Agustus harga saham LABA mengalami koreksi sebesar 3,74%.

Saham ini belum lama melantai di bursa domestik. Tercatat LABA pertama kali melantai di bursa pada 10 Juni 2021. Harga saham saat penawaran perdana dibanderol di Rp 125/unit. Selayaknya saham baru IPO, harganya diangkat naik.

Setelah itu harga saham cenderung bergerak sideways. Pola downtrend baru terjadi sejak akhir Agustus 2021. Bulan September bukan menjadi bulan baik bagi saham ini karena hampir setiap hari saham LABA mengalami ARB.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular