Harga Batu Bara Naik, Tapi Awas Profit Taking!
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia bangkit setelah mengalami koreksi yang lumayan dalam. Namun kebangkitan itu belum bisa membawa si batu hitam menuju rekor baru.
Akhir pekan lalu, harga batu bara di pasar ICE Newcastle tercatat US$ 177,65/ton. Naik 1,23% dibandingkan hari sebelumnya.
Pada 15 September 2021, harga minyak ditutup di US$ 180,6/ton. Ini adalah rekor tertinggi setidaknya sejak 2008.
Sehari setelah itu, harga batu bara ambrol hampir 3%. Kemudian harga berhasil bangkit, meski belum mencatatkan rekor tertinggi.
Batu bara memang sangat rentan terserang 'penyakit' ambil untung (profit taking). Maklum, harga komoditas ini sudah melesat gila-gilaan.
Dalam sebulan terakhir, harga batu bara naik 3,2% secara point-to-point. Namun sejak akhir 2020 (year-to-date), harga sudah meroket 120,5%.
Jadi tidak heran investor akan selalu merasa 'gatal' untuk mencairkan cuan. Saat rasa gatal ini digaruk, maka kontrak batu bara akan mengalami tekanan jual dan harganya turun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)