Ini Dia Para Raksasa Penguasa Tambang Emas RI

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
Jumat, 17/09/2021 15:15 WIB

Jakarta, CNBC Indonesia - Emas yang kerap dianggap sebagai instrumen investasi yang relatif aman (safe haven) tidak hanya membuat para investor bergairah, melainkan juga produsen emas yang mampu mengumpulkan pundi-pundi dan diuntungkan dari kenaikan harga logam mulia ini.

Indonesia sendiri merupakan salah satu produsen emas utama, dengan produksi sebesar 130 ton atau mencapai 4,06% dari total produksi emas dunia tahun 2020 lalu yang diperkirakan mencapai 3.200 ton, berdasarkan data yang diterbitkan oleh Biro Survei Geologi AS (The United States Geological Survei/USGS).

Indonesia sendiri memiliki cadangan emas hingga 2.600 ton atau 4,90% dari total cadangan emas dunia yang mencapai 53.000 ton.


Dengan cadangan yang cukup melimpah dan produksi yang juga cukup kuat, siapa saja yang menguasai industri tambang emas di Tanah Air? Berikut

Tim Riset CNBC Indonesia coba mengurai beberapa taipan dan konglomerasi yang berbisnis tambang emas di Indonesia.

Tercatat terdapat delapan emiten yang melakukan pengusahaan emas baik itu merupakan bisnis utama atau salah satu segmen bisnis dari konglomerasi usaha yang lebih besar.

Selain perusahaan yang diperdagangkan publik, terdapat juga entitas swasta yang memproduksi emas dengan porsi yang cukup signifikan, seperti PT Freeport Indonesia yang mengekstraksi emas dari bijih tembaga.

Lalu ada pula beberapa perusahaan swasta lain seperti PT Kasongan Bumi Kencana (KBK) dan PT Indo Muro Kencana (IMK).

Holding MIND ID
Akhir tahun 2018 lalu, pemerintah melalui Holding BUMN tambang yang diketuai oleh Inalum berhasil melakukan divestasi 51% saham Freeport-McMoran. Dalam kesepakatan tersebut Inalum mengeluarkan dana sebesar US$ 3,85 miliar atau Rp 55,8 triliun (kurs Rp 14.500/US$). Selanjutnya pemerintah membangun entitas baru yakni Mind ID untuk membedakan antara fungsi Holding dan fungsi operasional peleburan aluminium.

Masuknya Freeport dalam holding tambang menjadikan mampu menaikkan produksi emas yang sebelumnya hanya di produksi oleh satu perusahaan yang tergabung dalam grup yaitu PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Tambang emas yang dikelola atau dimiliki oleh Antam termasuk tambang emas Pongkor, PT Cibaliung Sumberdaya (CSD) dan PT Nusa Halmahera Minerals (NHM).

Dikutip dari laporan tahunan perusahaan, pada 2020, total cadangan bijih emas konsolidasi ANTAM tercatat sebesar 3,70 juta dry metric ton (dmt) atau setara dengan 349 ribu troy oz (10,86 ton) logam emas. Sedangkan sumber daya mineral emas konsolidasi ANTAM pada tahun 2020 tercatat sebesar 9,33 juta dmt atau setara dengan 1.197 ribu troy oz (37,23 ton) logam emas.

Sedangkan produksi emas yang diekstraksi bersama tembaga oleh Freeport lebih spektakuler lagi. Berdasarkan siaran pers Freeport McMoran (FCX), Freeport Indonesia memproduksi 848.000 ons emas pada 2020, turun tipis dari 2019 yang sebesar 863.000 ons. Tahun ini, produksi emas Freeport Indonesia ditargetkan naik 65% menjadi 1,4 juta ons.


(hps/hps)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bukti Gonjang-ganjing Trump Bikin Bisnis Tambang Emas Melejit

Pages