Ini Dia Para Raksasa Penguasa Tambang Emas RI

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
17 September 2021 15:15
Archi
Foto: Emas Batangan dan Koin dalam brankas Pro Aurum di Munich, Jerman pada 14 Agustus 2019. (REUTERS/Michael Dalder)

Grup Astra

Grup Astra memiliki bisnis di hampir semua sektor penting perekonomian. Gurita bisnis Grup Astra mencakup sektor mulai otomotif, jasa keuangan hingga pertambangan dan energi.

United Tractors sejatinya merupakan perusahaan yang bisnis utamanya merupakan distributor alat berat yang dikendalikan oleh Grup Astra. Akan tetapi perseroan juga menjalankan pilar bisnis pertambangan Emas melalui PT Agincourt Resource (PTAR), yang mengoperasikan tambang emas Martabe yang berlokasi di provinsi Sumatra Utara.

Berdasarkan laporan tahunan perusahaan, sampai dengan bulan Juni 2020, jumlah sumber daya mineral Tambang Emas Martabe adalah sebesar 7,6 juta ons emas dan 66 juta ons perak dengan jumlah cadangan bijih sebesar 4,3 juta ons emas dan 33 juta ons perak.

Amann Mineral-Arifin Panigoro
Medco Energi adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi dan kegiatan energi lainnya yang didirikan Arifin Panigoro.

Penambangan emas Medco dilakukan oleh PT Amman Mineral Nusa Tenggara (eks Newmont) bersamaan dengan ekstraksi tembaga di blok Batu Hijau.

Pada 31 Desember 2020 Batu Hijau memiliki estimasi cadangan 7.380 juta lbs tembaga dan 9.190 ribu oz emas.

PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB)
J Resources Asia Pasifik merupakan perusahaan yang berinvestasi dan mengelola bisnis pertambangan emas bersama dengan bisnis logam mulia lainnya di wilayah Australasia, dengan area pertambangan emas termasuk Indonesia dan Malaysia. Jimmy Budiarto merupakan pengendali dan pemegang saham mayoritas yang juga menjabar sebagai komisaris utama perusahaan.

Beberapa lokasi tambang emas milik perusahaan tersebar di Seruyung (Kalimantan Utara), Bakan (Sulawesi Utara) dan Penjom (Malaysia).
Per akhir tahun 2020, Perseroan mencatat total cadangan emas sebesar 3,882 juta oz dan sumber daya sebesar 9,144 juta oz.

PT Wilton Makmur Indonesia Tbk (SQMI)

Wilton Makmur Indonesia awalnya didirikan dengan nama PT Sanex Qianjiang Motor International pada 21 Maret 2000. Kemudian perusahaan mengubah nama menjadi PT Renuka Coalindo Tbk pada 6 Desember 2010, yang bergerak dalam bidang kegiatan usaha jasa pertambangan dengan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 2010.

Terakhir pada 14 November 2019, perusahaan kembali mengubah namanya menjadi Wilton Makmur Indonesia setelah perusahaan asal Singapura, Wilton Resources Holding Pte, resmi mengambilalih 96,95% saham Renuka Coalindo.

Berdasarkan data laporan keuangan, sebanyak 89,99% sahamnya dipegang oleh Wilton Resources Holdings Pte. Ltd. Singapore. Perusahaan memiliki konsesi tambang Ciemas Gold Project di wilayah Jawa Barat.

Laporan terakhir per 30 Juni 2018, menyatakan cadangan terkira perusahaan adalah sejumlah 3,26 juta ton dengan kadar rata-rata mencapai 7,7 ppm (part per milion/7,7 gram emas dalam 1 ton.

(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular