
Top! Fitch Solutions Prediksi Rupiah Bakal ke Rp 14.000/US$

Rupiah belakangan ini menunjukkan kinerja apik, mampu mencatat penguatan 3 pekan beruntun.
Ternyata, dibalik penguatan tersebut ada aksi investor yang mulai memborong rupiah lagi. Hal tersebut terlihat dari survei 2 mingguan Reuters yang menunjukkan pelaku pasar mengambil posisi beli (long) untuk pertama kalinya sejak awal Juli lalu.
Survei tersebut menggunakan skala -3 sampai 3, angka negatif berarti pelaku pasar mengambil posisi beli (long) mata uang Asia dan jual (short) dolar AS. Semakin mendekati -3 artinya posisi long yang diambil semakin besar.
![]() |
Sementara angka positif berarti short mata uang Asia dan long dolar AS, dan semakin mendekati angka 3, semakin besar posisi short mata uang Asia.
Survei terbaru yang dirilis hari ini, Kamis (9/9/2021) menunjukkan angka untuk rupiah di -0,44, berbalik dari 2 pekan lalu 0,18.
Rupiah menjadi mata uang terbaik ketiga dari 9 mata uang, hanya kalah dari rupee India dan dolar Taiwan.
Survei ini terbilang konsisten dengan pergerakan rupiah sejak tahun lalu. Ketika pelaku pasar mengambil posisi long, maka rupiah cenderung menguat. Begitu juga sebaliknnya.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> Tapering Tak Akan Buat Dolar AS Menguat Tajam?