
BRI Pakai 70% Hasil Rights Issue untuk Pembiayaan UMKM

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menggelar aksi korporasi right issue dengan target dana mencapai hampir Rp 96 triliun, di mana sebesar hingga 70% untuk modal kerja bisnis ultra mikro.
Direktur Keuangan BRI Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari mengatakan, dana hasil right issue itu akan digunakan sebesar Rp 54,7 triliun untuk penyertaan BRI di PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).
"Tentunya sekitar Rp 54,7 triliun menjadi penyertaan BRI di Pegadaian dan PMN. Maksimal cash yang diterima Rp 41 triliun akan alokasikan untuk modal kerja, pengembangan ekosistem 60-70% untuk modal kerja bisnis mikro dan kecil." ujarnya saat Public Expose di Jakarta, Jumat (10/9/2021).
Sebagaimana diketahui, BRI akan membentuk ekosistem ultra mikro melalui penggabungan dengan PNM dan Pegadaian. Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan, holding ultra mikro sebagai wadah supaya pengusaha mikro bisa naik kelas secara sistem dan terstruktur.
"Strateginya saya kira ini inline dengan visi misi BRI, menjadi the most valuableĀ bank group in South East Asia, value BRI adalah kita akan memberikan pertumbuhan sustain, kemudian memastikan kita ada sumber pertumbuhan baru. Penggabungan 3 perusahaan itu akan memberikan kepastian sumber pertumbuhan baru itu bagian dari proses," ujarnya.
Sunarso juga membeberkan tantangan yang dihadapi saat ini, sehingga diharapkan holding ultra mikro ini menjadi jawabannya. Pertama adalah menurunkan cost. Kemudian, menangani ultra mikro yang terbesar di mana-mana butuh jaringan yang luas.
"Implikasi, operasional tinggi, risk tinggi, cost of fund mahal. Maka supaya bisa diturunkan ada dua hal, didekatkan dengan sumber pendanaan dan kedua didigitalkan. Dengan proses digitalisasi itu, dua hal bisa diturunkan. Operasional cost dan operasional risk," pungkasnya.
(yun/yun)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article RUPSLB BRI Setujui Penerbitan 28,67 Miliar Lembar Saham Baru