
Dibuka Merah, IHSG Masih Galau karena Masalah Ini

Jakarta, CNBC Indonesia-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di awal perdagangan dengan depresiasi 0,15% ke level 6.059,15. Selang 15 menit IHSG lanjut ambruk 0,30% ke level 6.050,22 pada perdagangan Jumat (10/9/21).
Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 1,4 triliun dan terpantau investor asing menjual bersih Rp 13 miliar di pasar reguler.
Asing melakukan pembelian di saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sebesar Rp 9 miliar dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp 2 miliar.
Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) yang dilego Rp 8 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang dijual Rp 11 miliar.
Bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) menyatakan akan memperlambat laju pembelian obligasi bulanannya, yang selama ini ditujukan membantu pelaku usaha mengakses likuiditas melimpah untuk ekspansi di sektor riil.
"Berdasarkan penilaian bersama terhadap kondisi keuangan dan outlook inflasi, Dewan Pengurus memutuskan bahwa kondisi keuangan yang kondusif bisa dijaga dengan laju pembelian aset di bawah skema PEPP [Pandemic Emergency Purchase Programme] secara lebih lambat ketimbang dua kuartal sebelumnya," tulis ECB dalam pernyataan resmi mereka.
PengumumantaperingECB tersebut berkhasiat. Nilai tukar euro langsung menguat 0,11% terhadap dolar Amerika Serikat (AS), di mana 1 euro kini setara dengan US$ 1,1828. Penguatan tersebut mengindikasikan bahwa pasar berekspektasi pasokan euro di pasar akan berkurang akibat kebijakantapering. Aksi buru pun terjadi.
Di sisi lain, dolar AS melemah sebagaimana terlihat dari penurunan angka indeks dolar. Kemarin indeks yang merangkum pergerakan Greenback terhadap mitra dagang utama AS tersebut melemah 0,23% menjadi 92,47.
Pelemahan terjadi di tengah munculnya spekulasi di pasar bahwa bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) berpeluang menarik perkataannya tentang rencana tapering di penghujung tahun 2021. Data tenaga kerja yang memburuk dinilai bakal memaksa The Fed memikirkan ulang rencanataperingsehingga bisa jadi diundur menjadi tahun depan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Dibuka Hijau, IHSG Sempat Sentuh Rekor Lagi