Proyeksi Broker

Investor Ambil Untung di Akhir Pekan, Awas IHSG Bisa Jeblok!

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
10 September 2021 08:44
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Laju bursa saham domestik berpotensi berbalik melemah lantaran dilanda aksi ambil untung (profit taking) oleh pelaku pasar pada perdagangan Jumat ini (10/9/2021).

Kamis kemarin (9/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 0,70% ke level 6.068,21 poin dengan nilai transaksi Rp 12,76 triliun. Pelaku pasar asing tercatat melakukan pembelian bersih senilai Rp 830,22 miliar.

NH Korindo Sekuritas Indonesia mengungkapkan, pada perdagangan Kamis kemarin bursa Wall Street AS kembali melanjutkan pelemahan pada penutupan perdagangan.

Sentimen utamanya bersumber dari Departemen Ketenagakerjaan AS melaporkan angka klaim pengangguran mingguan turun menjadi 310.000, yang merupakan level terendah sejak pandemi. Namun, hal ini juga kembali menimbulkan kekhawatiran bahwa the Federal Reserve akan mulai mengurangi kebijakan akomodatif lebih cepat.

Sementara itu, meski sempat turun ke bawah level 6.000, IHSG mampu bangkit menjelang akhir sesi perdagangan dan ditutup di atas MA200. Kenaikan terjadi pada 8 dari 11 indeks sektoral, dengan pembelian bersih asing mencapai Rp 830 miliar.

"Menjelang akhir pekan, indeks acuan masih cukup rentan terhadap aksi profit taking dengan rentang pergerakan di 5.950 - 6.100," tulis NH Korindo Sekuritas, Jumat (10/9/2021).

Sementara itu, Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi, IHSG akan bergerak flat seiring minimnya sentimen dan investor cenderung wait and see rilis data ekonomi global dan domestik pekan depan.

Sentimen positif dari dalam negeri bersumber dari data penjualan ritel di Indonesia pada Juli 2021 turun -2.9% yoy seiring dengan PPKM Darurat yang dilaksanakan di Pulau Jawa dan Bali.

Selain itu, Bank Indonesia memperkirakan penjualan eceran pada Agustus 2021 akan membaik meski masih dalam fase kontraksi (-0.1% yoy).


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Bakal Reli, tapi Investor Was-was Kenaikan Kasus Corona

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular