PTPP Revisi Target Kontrak Baru, Banyak Proyek Tertunda

Monica Wareza, CNBC Indonesia
09 September 2021 17:38
PTPP
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan konstruksi BUMN PT PP Tbk (PTPP) merevisi target kontrak baru tahun ini menjadi 85% dari target kontrak semula yang senilai Rp 30,1 triliun. Hingga akhir Agustus 2021 lalu nilai kontrak baru yang dicapai baru sebesar Rp 10,5 triliun.

Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan revisi ini masih perlu dilakukan review oleh perusahaan dan akan disampaikan secara resmi setelah melihat hasil capaian perusahaan hingga kuartal ketiga tahun ini.

"Kami asumsikan kalau ada beberapa refocusing proyeksi kami 85% dari target awal," kata Novel dalam dalam public expose live virtual, Kamis (9/9/2021).

Adanya refocusing ini disebabkan karena diperkirakan akan terjadi pengunduran waktu tender untuk sejumlah proyek yang saat ini tengah dibidik perusahaan.

Saat ini perusahaan tengah membidik kontrak-kontrak baru di luar negeri, seperti dua proyek di Filipina yang saat ini tengah dalam penawaran. Salah satunya North South Commuter Railway di Filipina senilai Rp 1,6 triliun dengan porsi perusahaan di proyek tersebut sebesar Rp 300 miliar.

Selanjutnya adalah proyek Rumah Indonesia di Mekkah dengan perkiraan nilai kontrak di atas Rp 1 triliun, yang saat ini juga masih dalam masa tender.

"Kontrak baru sampai Juli Rp 9,5 triliun, Agustus Rp 10,5 triliun. Akhir tahun kita akan berikan kepastian di akhir September, kalau terjadi perubahan refocusing, kita targetkan 85% dari target awal," jelas dia.

Untuk diketahui, hingga akhir Juli lalu proyek baru perusahaan paling besar masih berasal dari proyek-proyek BUMN dengan porsi 51%, lalu proyek pemerintah sebesar 36%, dan swasta sebesar 13%.

Paling besar masih disumbang dari sektor konstruksi untuk pengerjaan infrastruktur dari EPC.

Seperti diberitakan sebelumnya, sepanjang enam bulan pertama tahun ini mencatatkan laba bersih senilai Rp 86,04 miliar. Angka ini naik tajam dari capaian perusahaan di periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 21,15 miliar, atau tumbuh 306,69% secara tahunan (year on year/YoY).

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, laba bersih ini naik di tengah turunnya pendapatan perusahaan. Tercatat pada akhir Juni 2021 lalu pendapatan senilai Rp 6,45 triliun, turun 4,27% YoY dari Rp 6,74 triliun di akhir semester I-2020.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular