Analisis Teknikal

Siapkan Dana, IHSG Siap Mantul Balik ke Zona Hijau di Sesi 2

Putra, CNBC Indonesia
09 September 2021 13:29
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia- ndeks Harga Saham Gabungan (IHSG) lagi-lagi berayun ke zona merah untuk 4 hari perdagangan berturut-turut di penutupan sesi pertama. Kali ini, koreksi Kamis (9/9/2021) terjadi setelah penjualan ritel terindikasi melemah.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia, IHSG berakhir di level 6.011,733 atau tertekan 14,3 poin (-0,24%) pada penutupan siang. Dibuka melemah 0,03% ke 6.072,643, indeks acuan utama bursa ini berbalik menguat jelang pukul 09:00 WIB hingga menyentuh level tertinggi hariannya pada 6.072,643 pada pukul 09:30 WIB.

Selepas itu, IHSG berbalik melemah. Setelah sempat berfluktuasi, indeks acuan bursa ini tergelincir lagi ke zona merah hingga menyentuh level terendah hariannya pada 6.004,217 sekitar pukul 11:20 WIB.

Gelombang aksi jual tersebut terjadi setelah Bank Indonesia (BI) merilis data penjualan ritel per Juli 2021 pada pukul 11:00 WIB yang ternyata tumbuh negatif atau terkontraksi. BI melaporkan penjualan ritel yang tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Juli 2021 berada di angka 188,5.

Dibandingkan Juni 2021 yang saat itu mencetak kontraksi 12,8%, indeks penjualan ritel Juli yang turun 5% memang terhitung lebih mendingan. Namun secara tahunan, angka indeks penjualan ritel Juli 2021 yang tercatat -2,9% justru memburuk sebab IPR Juni kemarin mencetak pertumbuhan tahunan sebesar 2,5%.Tradingeconomics semula memperkirakan akan ada pertumbuhan tahunan sebesar 3%.

Pada Agustus 2021, BI memperkirakan angka IPR bakal di angka 196,5 atau tumbuh 4,3% secara tahunan, tetapi terhitung masih minus secara tahunan. Data tersebut mencerminkan bahwa belanja ritel masyarakat belum sepenuhnya pulih mengingat pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) baru terjadi sebulan terakhir.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Putra
Teknikal

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area batas bawah maka pergerakan IHSG selanjutnya cenderung terapresiasi.

Untuk melanjutkan tren bullish atau penguatan, indeks perlu melewati level resistance yang berada di area 6.050. Sementara untuk merubah tren bullish menjadi bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 5.980.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di area 28 yang belum menunjukkan adanya indikator jenuh beli maupun jenuh jual akan tetapi RSI terkonsolidasi naik setelah sebelumnya mendekati level jenuh jual yang menunjukkan Indeks berpeluang menguat.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB di batas bawah, maka pergerakan selanjutnya cenderung bullish. Hal ini juga terkonfirmasi dengan indikator RSI yang terkonsolidasi naik.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Dibuka Hijau, IHSG Sempat Sentuh Rekor Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular