
Inflasi Inggris Bakal Naik, Apa Kabar Recovery?

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank of England (BoE) Andrew Bailey memperingatkan jika inflasi Inggris akan melonjak tahun ini karena pandemi Covid-19. Sementara pemulihan ekonomi berjalan flat.
Dilansir dari AFP, BoE telah memperkirakan bahwa tingkat inflasi tahunan akan melonjak menjadi 4,0%. Ini dua kali lipat dari targetnya, pada Agustus lalu.
"Covid adalah cerita di sini. Dengan masih adanya Covid, kami belum melihat rebalancing permintaan antara barang dan jasa. Butuh waktu lebih lama dari yang diperkirakan," kata Bailey kepada komite parlemen lintas partai anggota parlemen, Rabu (8/9/2021).
Sementara pemulihan ekonomi Inggris akan bergerak datar sebagai akibat dari pandemi. Ini juga akibat kemacetan rantai pasokan global.
"Dampak ekonomi keseluruhan dari Covid di negara ini telah melemah dari waktu ke waktu," kata Bailey.
"Saat ini kami melihat beberapa level dari pemulihan."
Ekonomi Inggris rebound 4,8% pada kuartal kedua, atau tiga bulan hingga Juni. Ini dipicu oleh pelonggaran pembatasan penguncian oleh pemerintah mulai melonggarkan pembatasan penguncian.
Sementara itu inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) telah melambat menjadi 2,0% pada Juli lalu.
"Kami memiliki dua hal yang terjadi secara global. Salah satunya adalah peningkatan permintaan global dan khususnya permintaan barang global, dan itu telah menyebabkan tekanan pada harga komoditas," tambah Bailey, mengacu pada tekanan inflasi.
"Hal kedua adalah ketidakseimbangan barang dan jasa ini. Kami mendapat permintaan barang yang jauh lebih kuat dibandingkan dengan jasa dan telah memilikinya selama lebih dari setahun."
Ini dikatakan mempengaruhi perdagangan dunia dan menyebabkan kemacetan pasokan di seluruh dunia. Terutama di negara-negara Asia yang berjuang dengan virus corona varian Delta.
Namun BoE masih mengharapkan inflasi untuk kembali ke target selama dua hingga tiga tahun ke depan. CPI telah melonjak pada Juni ke puncak hampir tiga tahun sebesar 2,5% karena harga telah mempercepat pelonggaran pembatasan virus di Inggris.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Badai Berlalu, Ekonomi Inggris Diramal Rebound 7,25% di 2021