Internasional

Iklan Laten Raksasa Migas di Facebook Rp 139 M Banjir Protes!

Ferry Sandria, CNBC Indonesia
Kamis, 09/09/2021 10:54 WIB
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan minyak raksasa secara strategis ternyata menggunakan Facebook untuk 'membombardir' warga Amerika lewat aliran pesan yang dirancang khusus demi mencoba menahan isu soal pengurangan penggunaan bahan bakar fosil.

Pesan tersebut disampaikan melalui iklan bahan bakar fosil telah dilihat lebih dari 431 juta kali di platform Facebook (FB) AS pada tahun 2020 saja, menurut laporan yang dirilis Agustus lalu oleh InfluenceMap, sebuah think tank yang berfokus pada energi dan perubahan iklim.

Terlepas dari jangkauan yang sangat luas, industri minyak dan gas (migas) hanya menghabiskan US$ 9,6 juta atau setara Rp 139,2 miliar (kurs Rp 14.500/US$ 1) untuk iklan, menurut InfluenceMap.


"Industri minyak dan gas menggunakan buku pedoman yang lebih canggih untuk melemahkan aksi perubahan iklim, yang melibatkan taktik berupa penggunaan pesan yang lebih halus dan bernuansa," ungkap laporan tersebut, dikutip CNBC Indonesia dari CNN Business, Kamis (9/9).

Dari 25 organisasi yang diteliti oleh InfluenceMap, pengguna terbesar iklan berbayar di platform Facebook AS adalah ExxonMobil dan American Petroleum Institute (API), organisasi lobi industri minyak yang paling kuat.

Exxon dan API berkontribusi terhadap 62% dari iklan yang dianalisis oleh para peneliti.

"Pernyataan yang dibuat sengaja menyesatkan dan sama sekali tidak berdasar," kata Exxon dalam sebuah pernyataan kepada CNN Business.

"Kami percaya bahwa kebijakan publik yang sehat dapat dicapai ketika berbagai suara ikut berpartisipasi dalam proses politik. Untuk alasan tersebut, ExxonMobil menggunakan haknya untuk mendukung dan berpartisipasi dalam diskusi kebijakan."

API mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada CNN Business bahwa yang mereka kampanyekan memiliki dasar dan divalidasi oleh pemerintah serta ada kajian independen.

"Postingan literasi energi kami di media sosial adalah bagian kecil dari investasi kuat yang dilakukan perusahaan setiap hari pada penelitian terobosan teknologi demi menciptakan masa depan yang lebih rendah karbon - upaya seperti penangkapan metana, hidrogen, penyerapan karbon, dan lainnya," tulis Megan Bloomgren, Wakil Presiden Senior di API.

Laporan itu muncul ketika Facebook berada di bawah tekanan karena perannya dalam penyebaran informasi yang tidak benar (hoax), termasuk kebohongan tentang pemilu AS 2020.

Laporan ini juga terbit berselang seminggu setelah seorang pelobi senior Exxon muncul dalam sebuah video penyamaran mengungkapkan bagaimana perusahaan minyak menggunakan kekuatan politiknya untuk melemahkan aksi iklim.

CEO Exxon Darren Woods mengutuk dan meminta maaf atas komentar pelobi Exxon yang terekam tersebut.

NEXT: Perusahaan Migas Ambil Momen Politis?


(tas/tas)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Genjot Produksi Demi Swasembada, RATU Akuisisi Blok Migas Baru

Pages