
Balas Dendam! Kemarin Ambruk, Pagi Ini IHSG Dibuka Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di awal perdagangan dengan depresiasi tipis 0,03% ke level 6.024,31. Selang 15 menit IHSG kembali menghijau 0,64% ke level 6.064,78 pada perdagangan Kamis (9/9/21).
Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 1,1 triliun dan terpantau investor asing membeli bersih Rp 25 miliar di pasar reguler.
Asing melakukan pembelian di saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 12 miliar dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) Rp 120 miliar.
Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang dilego Rp 4 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang dijual Rp 6 miliar.
Nada-nada pro-taperingkian santer terdengar dari belahan Benua Biru maupun dari Benua Kuning. Bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) menyatakan akan memulai diskusi mengenai pengurangan dukungan likuiditas mereka ke pasar, dan otoritas moneter China juga menyatakan dukungan likuiditas tak lagi mendesak.
"Kondisi sekarang mungkin tak terlalu membutuhkan likuiditas seperti sebelumnya demi membuat suku bunga di pasar uang beroperai secara stabil," tutur Sun Guofeng, Kepala Kebijakan Moneter bank sentral China (People's Bank of China) seperti dilaporkan CNBC International.
Di sisi lain, ECB diprediksi mengurangi tingkat pembelian obligasi yang dilakukannya selama ini menjadi 70 miliar euro. Sebelumnya, ECB membeli obligasi dari pasar senilai 80 miliar euro per bulan, sebagai bagian dari program Pandemic Emergency Purchase Programme (PEPP).
Di luar itu, mereka juga melakukan pembelian aset di pasar senilai 20 miliar euro per bulan. Kebijakan serupa dilakukan bank sentral AS dengan nilai pembelian US$ 120 miliar/bulan, guna membanjiri pasar dengan likuiditas sebagai upaya memasok dana murah bagi pelaku bisnis berekspansi tatkala ekonomi sedang tertekan.
Kombinasi kebijakantaperingdari tiga wilayah ekonomi terbesar dunia tersebut berpeluang memicutaper tantumjika diberlakukan dalam skala masif dan bersama-sama.Taper tantrumadalah sebutan untuk pelarian modal asing dari negara berkembang menyusul pengetatan likuiditas dan suku bunga moneter di negara maju pada tahun 2013.
Dari dalam negeri, pasar akan memantau realisasi di lapangan mengenai tingkat konsumsi masyarakat. Indeks penjualan ritel akan dirilis pada hari ini, yang menurut Tradingeconomics diprediksi tumbuh sebesar 3%, atau lebih baik dari posisi sebulan sebelumnya sebesar 2,5%.
Jika proyeksi tersebut terpenuhi, ada harapan bahwa laju koreksi di bursa nasional akan sedikit berkurang. Namun jika kasusnya seperti IKK, maka koreksi lanjutan pun bakal tak terbendung apalagi di tengah kekhawatiran mengenai efektaperingmassal.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham