IHSG Dibanting! Koreksi 1,4%, Nyaris Keluar dari 6.000
Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambruk dengan depresiasi 1,41% ke level 6.026,02 pada perdagangan Selasa (8/9/21).
Nilai transaksi hari ini sebesar Rp 12 triliun dan terpantau investor asing menjual bersih Rp 644 miliar di pasar reguler.
Asing melakukan pembelian di saham PT Astra Internasional Tbk (ASII) sebesar Rp 43 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 35 miliar.
Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang dilego Rp 111 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang dijual Rp 307 miliar.
Masyarakat Indonesia semakin tidak percaya diri menghadapi situasi ekonomi saat ini dan beberapa bulan ke depan. Pembatasan aktivitas dan mobilitas untuk mengendalikan pandemi virus corona (CoronavirusDisease-2019/Covid-19) membuat roda ekonomi bergerak lambat.
Hal in tercermin dari Survei Konsumen yang digelar Bank Indonesia. Pada periode Agustus 2021, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) berada di 77,3. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 80,2.
"Survei Konsumen Bank Indonesia pada Agustus 2021 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi masih tertahan, seiring dengan berlanjutnya kebijakan pembatasan mobilitas pada periode survei untuk mengatasi penyebaran varian Delta Covid-19. Hal ini tercermin pada Indeks Keyakinan Konsumen (IKK)pada Agustus 2021 sebesar 77,3, lebih rendah dibandingkan dengan 80,2 pada Juli 2021," sebut keterangan tertulis BI yang dirilis Rabu (8/9/2021).
IKK menggunakan angka 100 sebagai ambang batas. Jika di bawah 100, maka artinya konsumen pesimistis memandang prospek perekonomian saat ini hingga enam bulan mendatang.
Akan tetapi, lanjut keterangan BI, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan mulai membaik, terutama pada ekspektasi konsumen yang menguat baik dari aspek penghasilan maupun kegiatan usaha ke depan. Ini didorong oleh perbaikan mobilitas sejalan dengan relaksasi pembatasan aktivitas masyarakat.
Pemicu kekhawatiran tak lain adalah merebaknya kembali penularan virus Covid-19 varian delta sehingga mendorong bank investasi global Goldman Sachs memangkas proyeksinya atas pertumbuhan ekonomi AS pada tahun 2021.
Pada Rabu, Departemen Tenaga Kerja AS akan merilis data penyerapan tenaga kerja dan survei keluar-masuk orang dari pasar kerja. Data ini bakal diperhatikan setelah kemarin data slip gaji ternyata mengecewakan dengan hanya ada 235.000 slip gaji baru yang dicetak, jauh dari ekspektasi pasar sebanyak 720.000.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)