Menghitung Hari BRI Jadi Induk Pegadaian & PNM

Rahajeng KH, CNBC Indonesia
08 September 2021 10:35
Infografis/ Ini keuntungan holding ultra mikro Bagi pnm & pegadaian/Aristya Rahadian
Foto: Infografis/ Ini keuntungan holding ultra mikro Bagi pnm & pegadaian

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebentar lagi resmi menjadi induk dari PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani setelah proses rights issue dijadwalkan selesai pada 29 September 2021. Proses rights issue untuk pembentukan Holding Ultra Mikro telah mendapatkan lampu hijau dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus lalu. Aksi korporasi ini juga telah ditetapkan harganya yaitu Rp 3.400 per unit.

Penawaran Umum Terbatas I (PUT I) atau rights issue dengan menerbitkan 28.677.086.000 saham dan target keseluruhan sebanyak Rp 95,92 triliun. Sebagian dari jumlah tersebut adalah transaksi inbreng saham milik pemerintah di Pegadaian dan PNM dengan nilai Rp 54,77 triliun. Dengan transaksi inbreng ini maka kepemilikan pemerintah di BRI tidak akan terdilusi pasca rights issue.

Adapun perkiraan dana tunai yang dapat dihasilkan dari rights issue ini maksimal bernilai sekitar Rp 41,15 triliun, apabila seluruh pemegang saham mengeksekusi hak sesuai porsi yang dimiliki. Kemarin proses rights issue telah memasuki tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD (Cum Date) di pasar reguler dan Pasar Negosiasi 7 September 2021.

Aksi korporasi ini juga ditetapkan harganya Rp 3.400 per/saham, dan menjadi waktu yang tepat bagi investor untuk membeli saham BRI dengan harga murah. Setelah itu investor tersebut dapat menambah atau menjual HMETD tersebut pada saat periode perdagangan.

Sebelumnya, Direktur Keuangan BRI, Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari sebelumnya mengatakan, rights issue perseroan sudah memasuki tahap final dan diharapkan aksi korporasi ini akan selesai sebelum akhir September 2021.

"Kami percaya aksi korporasi ini akan disambut positif oleh stakeholders, mengingat, investment thesis yang kami usung tidak hanya membawa economic value, tapi juga social value," kata Viviana, dalam program Money Talks CNBC Indonesia, Selasa (31/8/2021).

Viviana menambahkan, dengan rights issue ini nantinya diharapkan bisa membentuk ekosistem holding ultra mikro bersama PT Pegadaian dan PNM untuk memperluas layanan keuangan formal yang lebih terintegrasi, sehingga dapat memberi kesempatan bagi para pelaku usaha di segmen ultra mikro dalam program pemberdayaan yang tentunya akan meningkatkan skala usaha pelaku di segmen tersebut.

"Dari sisi penciptaan value, bagi pemegang saham, upaya rights issue ini disambut baik pemegang saham publik BRI," katanya.

Hal ini terlihat dari 73% pemegang saham publik berpartisipasi, 65% dari total pemegang saham publik tersebut menyetujui rencana rights issue. Hal ini diperkirakan akan mengerek rasio permodalan BRI menjadi ke level 24 sampai 25% setelah rights issue.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mayoritas HMETD Rights Issue BBRI Telah Dieksekusi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular