10 Negara Dengan Cadangan Devisa "Segede Gaban", RI Termasuk?
Jakarta, CNBC Indonesia- Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa (Cadev) meroket US$ 7,5 miliar ke US$ 144,8 miliar yang merupakan rekor tertinggi sepanjang masa. Tidak sekedar mencetak rekor, tetapi jauh melampaui jauh melampaui rekor sebelumnya US$ 138,8 miliar yang dicapai pada bulan April lalu.
Laporan tersebut tentunya menjadi kabar bagus, di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat pandemi penyakit virus corona (Covid-19), peningkatan cadangan devisa menjadi sangat penting guna menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
Tetapi meski mencetak rekor, cadangan devisa Indonesia masih sangat amat jauh dari China yang memiliki cadangan devisa terbesar di dunia. Cadev China di bulan Agustus dilaporkan sebesar US$ 3,232 triliun, artinya cadangan devisa Indonesia hanya 4,5% saja dari milik China.
Yang menarik, 10 besar negara yang memiliki cadangan devisa "segede gaban" didominasi oleh Asia, sayangnya Indonesia tidak termasuk di dalamnya, bahkan masih jauh di bawah.
Jepang berada di urutan kedua dengan cadev sebesar US$ 1,424 triliun. Kemudian ada Swiss di Urutan ke-tiga, dan India di posisi empat, berhasil menggeser Rusia sejak Juli lalu.
Urutan 6 hingga 10 semuanya berasal dari Asia.
China menjadi negara dengan Cadev terbesar di dunia sejak Februari 2006 menggeser Jepang. Sejak saat itu, posisi China tak tergantikan, cadevnya terus melambung tinggi.
Surplus transaksi berjalan (current account) dan foreign direct investment (FDI) menjadi kunci negara-negara tersebut memiliki cadangan devisa yang jumbo. China memiliki cadev terbesar di dunia dalam sejak tahun 1998 hanya 4 kali saja mencatat defisit current account, sisanya surplus.
Data terbaru menunjukkan China mencatat surplus current account sebesar 52,8 miliar di kuartal II-2021. Sementara rekor surplus terbesar US$ 133,1 miliar tercatat pada kuartal IV-2008, berdasarkan data CEIC. Sementara defisit terbesar dicatat pada kuartal I-2020, saat pandemi penyakit akibat virus corona (Covid-19) melanda.
Jika dilihat secara rata-rata sejak 1998 hingga saat ini, surplus current account China sebesar US$ 36,8 miliar.
Jepang juga sama, sejak tahun 1996 tercatat hanya 3 kali mengalami defisit transaksi berjalan, rata-rata surplus sejak 1996 hingga saat ini sebesar US4 34,6 miliar.
Taiwan dan Singapura sejak era millennium bahkan tidak pernah mencatat defisit current account. Kali terakhir Taiwan mengalami defisit current account yakni pada kuartal III-1998, sementara Singapura pada kuartal IV-1992.
Indonesia jangan ditanya, sejak kuartal IV-2011 selalu mengalami defisit, baru mengalami surplus pada kuartal III dan IV-2020, itu pun karena pandemi Covid-19 yang membuat impor jeblok. Ketika perekonomian kembali bergeliat, impor meningkat, current account kembali defisit di tahun ini.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> Cadev RI Lebih Besar Dari Amerika Serikat
(pap/pap)