10 Negara Dengan Cadangan Devisa "Segede Gaban", RI Termasuk?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
08 September 2021 10:50
Dollar
Foto: Freepik

Jakarta, CNBC Indonesia- Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa (Cadev) meroket US$ 7,5 miliar ke US$ 144,8 miliar yang merupakan rekor tertinggi sepanjang masa. Tidak sekedar mencetak rekor, tetapi jauh melampaui jauh melampaui rekor sebelumnya US$ 138,8 miliar yang dicapai pada bulan April lalu.

Laporan tersebut tentunya menjadi kabar bagus, di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat pandemi penyakit virus corona (Covid-19), peningkatan cadangan devisa menjadi sangat penting guna menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

idrFoto: Refinitiv
idr

Tetapi meski mencetak rekor, cadangan devisa Indonesia masih sangat amat jauh dari China yang memiliki cadangan devisa terbesar di dunia. Cadev China di bulan Agustus dilaporkan sebesar US$ 3,232 triliun, artinya cadangan devisa Indonesia hanya 4,5% saja dari milik China.

Yang menarik, 10 besar negara yang memiliki cadangan devisa "segede gaban" didominasi oleh Asia, sayangnya Indonesia tidak termasuk di dalamnya, bahkan masih jauh di bawah.

Jepang berada di urutan kedua dengan cadev sebesar US$ 1,424 triliun. Kemudian ada Swiss di Urutan ke-tiga, dan India di posisi empat, berhasil menggeser Rusia sejak Juli lalu.

Urutan 6 hingga 10 semuanya berasal dari Asia.

idr


China menjadi negara dengan Cadev terbesar di dunia sejak Februari 2006 menggeser Jepang. Sejak saat itu, posisi China tak tergantikan, cadevnya terus melambung tinggi.

Surplus transaksi berjalan (current account) dan foreign direct investment (FDI) menjadi kunci negara-negara tersebut memiliki cadangan devisa yang jumbo. China memiliki cadev terbesar di dunia dalam sejak tahun 1998 hanya 4 kali saja mencatat defisit current account, sisanya surplus.

Data terbaru menunjukkan China mencatat surplus current account sebesar 52,8 miliar di kuartal II-2021. Sementara rekor surplus terbesar US$ 133,1 miliar tercatat pada kuartal IV-2008, berdasarkan data CEIC. Sementara defisit terbesar dicatat pada kuartal I-2020, saat pandemi penyakit akibat virus corona (Covid-19) melanda.

idr

Jika dilihat secara rata-rata sejak 1998 hingga saat ini, surplus current account China sebesar US$ 36,8 miliar.

Jepang juga sama, sejak tahun 1996 tercatat hanya 3 kali mengalami defisit transaksi berjalan, rata-rata surplus sejak 1996 hingga saat ini sebesar US4 34,6 miliar.

Taiwan dan Singapura sejak era millennium bahkan tidak pernah mencatat defisit current account. Kali terakhir Taiwan mengalami defisit current account yakni pada kuartal III-1998, sementara Singapura pada kuartal IV-1992.

Indonesia jangan ditanya, sejak kuartal IV-2011 selalu mengalami defisit, baru mengalami surplus pada kuartal III dan IV-2020, itu pun karena pandemi Covid-19 yang membuat impor jeblok. Ketika perekonomian kembali bergeliat, impor meningkat, current account kembali defisit di tahun ini.

HALAMAN SELANJUTNYA >>> Cadev RI Lebih Besar Dari Amerika Serikat

Meski cadangan devisa Indonesia hanya 4,5% saja dari China, tetapi kini nilainya lebih besar dari Amerika Serikat (AS). Indonesia kini berada di urutan ke 21 negara dengan cadangan devisa terbesar, sementara Amerika Serikat di urutan ke 22. 

Semua negara mayoritas menyimpan cadangan devisanya dalam bentuk dolar AS. Berdasarkan data Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF), porsi dolar AS di cadangan devisa global di kuartal I-2021 sebesar 59,54%. Kemudian di urutan kedua ada euro sebesar 20,57%.

Meski cadangan devisa di dunia didominasi mata uangnya sendiri, bukan berarti Amerika Serikat tidak memiliki cadangan devisa. Pada akhir Juli, Cadev Amerika Serikat tercatat sebesar US$ 140,84 miliar. Data Cadev terbaru bulan Agustus belum dirilis.

Berdasarkan data dari Departemen Keuangan AS, dari dari total Cadev tersebut dalam bentuk Special Drawing Right (SDR) menjadi yang paling besar, yakni senilai US$ 52,212 miliar. Kemudian aset berupa emas senilai US$ 11,041 miliar, ada dalam bentuk euro senilai US$ 10,821 miliar, ada juga yen Jepang meski kecil US$ 1,17 miliar.

Sebagai negara dengan nilai perekonomian terbesar di dunia, cadangan devisa AS tergolong tipis. Maklum saja jika dilihat dari transaksi berjalan yang selalu mengalami defisit. Kali terakhir AS mencatat surplus pada kuartal III-1992.

idr

Neraca dagang yang selalu mengalami defisit menjadi salah satu pemicu minusnya current account. Hal tersebut yang coba dirubah mantan Presiden AS, Donald Trump, hingga mengobarkan perang dagang dengan China.

Meski current account terus mengalami defisit, tetapi Amerika Serikat mampu menutupnya dengan FDI yang jumbo. Di tahun 2020, FDI Amerika Serikat memang jeblok, "hanya" US$ 134 miliar, dikalahkan oleh China US$ 163 miliar.

Namun, sebelumnya FDI AS selalu lebih jumbo. Pada 2019, Negeri Paman Sam mendapat inflow sebesar US$ 251 miliar, sementara China hanya US$ 140 miliar, berdasarkan data dari United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD).

Begitu juga di tahun 2018, FDI Amerika Serikat mencapai US$ 254 miliar, China lagi-lagi di urutan kedua sebesar US$ 138 miliar.

Sementara itu, FDI Indonesia di tahun 2020 sebesar US$ 19 miliar turun dari 2019 sebesar US$ 24 miliar.

Adapun peningkatan tajam cadangan devisa Indonesia di bulan Agustus terjadi karena adanya tambahan alokasi Special Drawing Right (SDR) sebesar 4,46 miliar atau setara US$ 6,31 miliar yang diterima oleh Indonesia dari Dana Moneter International (International Monetary Fund/IMF).

SDR merupakan instrumen keuangan yang dikeluarkan oleh IMF dan dapat digunakan untuk transaksi keuangan negara-negara anggotanya.

Nilai SDR sendiri sendiri merupakan gabungan dari 5 mata uang, yakni dolar AS, euro, yuan China, yen Jepang, dan poundsterling, dengan bobot yang berbeda-beda tentunya. Dolar AS, seperti biasa menjadi yang paling besar bobotnya, disusul euro.

Dalam keterangannya, BI mengatakan Pada 2021, IMF menambah alokasi SDR dan mendistribusikannya kepada seluruh negara anggota, termasuk Indonesia, secara proporsional sesuai kuota masing-masing. Alokasi SDR tersebut didistribusikan kepada negara-negara anggota IMF tanpa biaya.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular