
PPKM Makin Longgar, IHSG Bisa Mulus ke Zona Hijau?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir stagnan di 6.126,938 pada perdagangan Senin kemarin, setelah silih berganti berada di zona merah dan hijau. Kabar baiknya, investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 342 miliar. Artinya, sentimen pelaku pasar global cukup bagus.
Peluang IHSG untuk menguat hari ini, Selasa (7/9/20210) cukup besar sebab ada kabar baik dari dalam negeri, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kembali dilonggarkan. PPKM Jawa-Bali diperpanjang hingga 13 September mendatang, sementara di luar wilayah tersebut hingga 20 September.
Untuk wilayah Jawa-Bali pelonggaran diberikan di sektor industri jasa restoran dan pariwisata. Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan tempat wisata di wilayah PPKM Level 3 akan dicoba untuk dibuka kembali, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan implementasi aplikasi 'peduli lindungi.'
Selain itu, para pengunjung restoran diperbolehkan makan di tempat dengan waktu 1 jam, dan kapasitas keterisian sebanyak 50%.
Dengan pelonggaran tersebut, aktivitas bisnis tentunya akan semakin bergeliat di bulan September, dan kembali pada jalur pemulihan ekonomi.
Secara teknikal, belum ada perubahan level-level yang harus diperhatikan mengingat IHSG berakhir stagnan kemarin. IHSG masih berada di atas rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA 50) di kisaran 6.060 hingga 6.070.
Artinya, IHSG kembali ke atas MA 50, 100, dan 200, yang membuka peluang penguatan.
![]() Foto: Refinitiv |
Selain itu, IHSG juga didukung pola pola White Marubozu. Suatu candle stick dikatakan membentuk pola White Marubozu ketika harga open sama dengan low dan close sama dengan high.
White Marubozu merupakan sinyal nilai suatu aset akan kembali menguat, secara psikologis menunjukkan aksi beli mendominasi pasar. Pola ini muncul pada 23 dan 30 Agustus lalu.
Resisten terdekat berada di kisaran ke 6.115, jika ditembus IHSG berpeluang menguat ke Rp 6.150. Resisten selanjutnya berada di kisaran 6.180.
Sementara support terdekat berada di kisaran 6.070 hingga 6.060 yang merupakan MA 50. Jika ditembus, IHSG berisiko merosot ke 6.030 hingga 6.020, kisaran MA 100 dan 200.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Meroket, tapi Ascending Triangle Jadi Penahan di Sesi 2