Masih Ragu-ragu, IHSG Ditutup Stagnan Hari Ini

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
Senin, 06/09/2021 15:38 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) barhasil ditutup di zona hijau pada penutupan perdagangan Senin (6/9/2021), meskipun penguatannya sangat tipis setelah sempat bergerak melemah.

Indeks saham acuan Tanah Air tersebut ditutup naik tipis 0,017 poin (+0,00%) ke level 6.126,94. IHSG sempat dibuka melesat, namun selang 15 menit setelah dibuka, IHSG berbalik melemah. Hingga sesi kedua sekitar pukul 14:00 WIB, IHSG mampu bangkit ke zona hijau.

Data perdagangan mencatat nilai transaksi hari ini naik tipis menjadi Rp 10,2 triliun. Terpantau investor asing masih melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 343 miliar di pasar reguler. Sebanyak 252 saham menguat, 239 saham melemah dan 158 lainnya mendatar.


Investor asing melakukan pembelian bersih di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 80 miliar. Selain di saham BBCA, asing juga tercatat mengoleksi saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 79 miliar.

Dari pergerakan sahamnya, saham BBCA ditutup melemah 0,38% ke level harga Rp 32.875/unit, sedangkan saham TLKM berakhir stagnan di posisi harga Rp 3.390/unit.

Sementara penjualan bersih (net sell) dilakukan asing di saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang dilepas sebesar Rp 42 miliar dan di saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sebesar Rp 18 miliar.

Saham TOWR ditutup melemah 0,72% ke level Rp 1.380/unit, sebaliknya saham UNVR ditutup menguat 0,24% ke posisi Rp 4.250unit pada hari ini.

Pada hari ini, beberapa agenda nasional terkait ekonomi makro layak menjadi perhatian, di antaranya pengumuman Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang kemungkinan besar akan diperpanjang.

Sebelumnya, pemerintah memutuskan perpanjangan PPKM dari tanggal 31 Agustus hingga 6 September 2021, dengan tambahan wilayah aglomerasi yang masuk ke PPKM level 3, yakni Malang Raya dan Solo Raya. Sementara itu, wilayah Semarang Raya berhasil turun ke level 2.

Wilayah yang masuk level 4 turun dari 51 kabupaten/kota menjadi 25 kabupaten/kota. Namun, wilayah yang masuk ke level 3 naik dari 67 kabupaten/kota menjadi 76 kabupaten/kota, dan wilayah yang masuk ke level 2 naik dari 10 kabupaten/kota menjadi 27 kabupaten/kota.

Pasar akan mengantisipasi peluang pelonggaran yang diberikan untuk sektor-sektor non-esensial di kota besar Indonesia seperti pusat perbelanjaan, konstruksi, manufaktur, di mana banyak emiten nasional yang bergerak di dalamnya.

Namun, pemerintah pekan lalu menyatakan bersiap menghadapi gelombang ketiga pandemi, dengan varian 'Mu' atau B.1.621 virus Covid-19.

Varian ini diumumkan pada 31 Agustus lalu oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). Kini, virus yang pertama kali ditemukan di Colombia ini telah menyebar ke setidaknya 39 negara.

Varian tersebut bermutasi dengan menunjukkan resistensi terhadap vaksin sehingga mereka yang telah divaksin atau yang berhasil mengalahkan infeksi Covid-19 sebelumnya masih bisa terpapar virus varian baru ini.

Bagaimana perkembangan ke depannya tentunya akan terus diamati oleh pelaku pasar, sebab penyebaran virus corona Delta saja masih berisiko membuat perekonomian global melambat, apalagi jika corona Mu ikut menyebar luas.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Saat Perang Berkobar, Saham & Investasi Mana Yang Bisa Cuan?