Harga Batu Bara Masih Membara, Ini Kata PTBA

Yuni Astutik, CNBC Indonesia

06 September 2021 15:35

Foto: PT Bukit Asam Tbk (PTBA) kembali mewujudkan komitmennya dalam upaya hilirisasi dan peningkatan nilai tambah pertambangan batu bara. Salah satunya adalah dengan memproduksi karbon aktif dari bahan baku batu bara.

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batubara terus mengalami kenaikan hingga saat ini, di mana hal tersebut berpengaruh terhadap kinerja emiten pertambangan salah satunya PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Direktur Keuangan & Manajemen Risiko PTBA, Farida Thamrin, mengatakan kenaikan batu bara ini berdampak positif bagi perusahaan.

"Dengan optimisme demand batu bara, penjualan semester 1 di mana China masih membuka demand naik 9 kali, kemudian Filipina 5 kali secara yoy. Indeks harga masih menguat, harapan tahun depan manajemen optimis mencapai dan bisa melampuai target yang ditetapkan," kata Farida, dalam keterangan pers usai Paparan Publik secara virtual, Senin (6/9/2021).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan Usaha, Fuad Fachroedin, menegaskan bahwa PTBA sangat optimistis dengan capaian hingga akhir tahun ini. Hal ini karena didorong dengan performa PTBA dan produksinya.

Baca:

Harga Batu Bara Rekor! Saham BUMI-ADRO dkk Ijo Royo-royo

"Kedua, ini juga ditunjang harga yang luar biasa. Harga ini dari negara secara global, di India peningkatan pasokan batu bara. Dari laporan yang didiskusikan, peningkatan ekspor batu bara secara global sangat signifikan di bulan Juli seiring laju penguatan harga batu bara," katanya.

Informasi saja, Fuad juga menyebut, beberapa negara tujuan ekspor batu bara selain ke China. Di antaranya adalah Taiwan, Filipina, India, dan Vietnam. Selain kelima besar negara tersebut, PTBA juga melakukan ekspor ke beberapa negara lainnya.

"Malaysia, Jepang, Korea Selatan, Hong Kong. Jadi intinya, kita akan memenuhi harapan pemerintah negara tujuan yang memang sesuai dengan spesifikasi yang dimiliki," pungkas Fuad.