IHSG Mulai Rebound, 3 Saham Ini Ramai-ramai Diborong, Kenapa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Seiring dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai meninggalkan zona merah, tercatat ada tiga saham yang berhasil membukukan nilai transaksi tertinggi siang ini, Senin (6/9/2021).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), pukul 14.10 WIB IHSG naik tipis 0,03% ke posisi 6.128,917 setelah sedari pagi terbenam di zona merah. Nilai transaksi bursa tercatat sebesar Rp 7,52 triliun dan volume perdagangan 16,22 miliar saham pada siang ini. Investor asing mencatatkan beli bersih Rp 175,34 miliar di pasar reguler dan beli bersih Rp 67,32 miliar di pasar negosiasi dan tunai.
Berikut tiga saham dengan nilai transaksi paling jumbo.
Bank Rakyat Indonesia (BBRI), saham -1,53%, ke Rp 3.870, transaksi Rp 404,1 M
Perusahaan Gas Negara (PGAS), +3,77%, ke Rp 1.100, transaksi Rp 369,0 M
Tower Bersama Infrastructure (TBIG), +1,95%, ke Rp 3.130, transaksi Rp 297,6 M
Menurut data di atas, saham bank pelat merah BBRI mencatatkan nilai transaksi terbesar, yakni mencapai Rp 404,1 miliar. Di tengah 'ramainya' transaksi, saham BBRI melorot 1,53% ke Rp 3/870/saham.
Investor asing juga melego saham BBRI sebesar Rp 17,14 miliar di pasar reguler, tetapi melakukan beli bersih Rp 27,03 miliar di pasar negosiasi dan tunai.
Dengan pelemahan ini, dalam sepekan saham BBRI turun 1,78%, sementara dalam sebulan terkikis 4,44%.
Kabar terbaru, aksi korporasi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) alias rights issue sebagai bagian dari pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro sudah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2021.
Prospektus rights issue menyebutkan, setiap pemegang satu miliar saham lama BBRI berhak untuk mendapat 230.128.553 HMETD yang dapat ditukarkan menjadi 1 saham BBRI di harga Rp 3.400/unit.
Perkiraan dana tunai yang dapat dihasilkan dari rights issue ini maksimal bernilai sekitar Rp 41,15 triliun, apabila seluruh pemegang saham mengeksekusi hak sesuai porsi yang dimiliki.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan tujuan dari transaksi ini adalah memperkuat pertumbuhan bisnis perseroan di masa yang akan datang melalui pembentukan dan penguatan ekosistem ultra mikro.
Adapun Tanggal Pencatatan (Recording Date) untuk memperoleh HMETD akan jatuh pada 9 September 2021. Sementara, Periode Perdagangan HMETD akan berlangsung pada 13 - 22 September 2021.
Di bawah saham BBRI, saham emiten gas BUMN PGAS yang membukukan nilai transaksi Rp 369,0 miliar. Seiring dengan itu, harga saham PGAS berhasil melesat 3,77% ke Rp 1.100/saham. Asing juga beramai-ramai masuk ke saham PGAS dengan catatan beli bersih Rp 24,42 miliar.
PGAS sendiri akan menyelenggarakan papan publik (Public Expose) Tahun 2021 pada Rabu (8/9) minggu ini secara virtual.
Kemudian, saham emiten menara telekomunikasi milik Grup Saratoga TBIG memiliki total nilai transaksi Rp 297,6 miliar. Harga saham TBIG pun terkerek 1,95% ke posisi Rp 3.130/saham, melanjutkan kenaikan 1,99% pada Jumat pekan lalu. Seturut dengan itu, asing mencatatkan beli bersih Rp 37,66 miliar di saham TBIG siang ini.
Teranyar, berdasarkan laporan keuangan yang dirilis pada Jumat minggu lalu, TBIG berhasil membukukan perolehan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 663,26 miliar pada semester pertama tahun ini.
Perolehan laba bersih tersebut meningkat 29,92% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya Rp 510,48 miliar.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan perusahaan, pada semester pertama tahun ini, TBIG mencatatkan kenaikan pendapatan 16% menjadi Rp 2,97 triliun dari sebelumnya Rp 2,57 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)