Tunggu Kepastian Perpanjangan PPKM, IHSG Dibuka Galau

Putra, CNBC Indonesia
06 September 2021 09:28
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di awal perdagangan dengan apresiasi 0,17% ke level 6.137,12. Selang 15 menit IHSG berbalik merah 0,01% ke level 6.126,12 pada perdagangan Senin (6/9/21) jelang keputusan perpanjangan PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat) di wilayah Indonesia.

Data BEI mencatat, nilai transaksi hari ini sebesar Rp 1,4 triliun dan terpantau investor asing membeli bersih Rp 24 miliar di pasar reguler.

Asing melakukan pembelian di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 22 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 23 miliar.

Sedangkan jual bersih dilakukan asing di saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang dilego Rp 6 miliar dan PT MNC Studios Internasional Tbk (MSIN) yang dijual Rp 5 miliar.

Pada hari ini beberapa agenda nasional terkait ekonomi makro layak menjadi perhatian, di antaranya pengumuman Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang kemungkinan besar akan diperpanjang.

Sebelumnya, pemerintah memutuskan perpanjangan PPKM dari tanggal 31 Agustus hingga 6 September 2021, dengan tambahan wilayah aglomerasi yang masuk ke PPKM level 3, yakni Malang Raya dan Solo Raya. Sementara itu, wilayah Semarang Raya berhasil turun ke level 2.

Wilayah yang masuk level 4 turun dari 51 kabupaten/kota menjadi 25 kabupaten/kota. Namun, wilayah yang masuk ke level 3 naik dari 67 kabupaten/kota menjadi 76 kabupaten/kota, dan wilayah yang masuk ke level 2 naik dari 10 kabupaten/kota menjadi 27 kabupaten/kota.

Pasar akan mengantisipasi peluang pelonggaran yang diberikan untuk sektor-sektor non-esensial di kota besar Indonesia seperti pusat perbelanjaan, konstruksi, manufaktur, di mana banyak emiten nasional yang bergerak di dalamnya.

Pada siang hari, ada baiknya pelaku pasar juga memantau rapat terbatas (ratas) virtual oleh Presiden Joko WIdodo yang dihadiri anggota kabinetnya. Sejauh ini detail agenda rapat tersebut belum diumumkan.

Namun, pemerintah pekan lalu menyatakan bersiap menghadapi gelombang ketiga pandemi, dengan varian Mu atau B.1.621 virus Covid-19. Varian ini diumumkan pada 31 Agustus lalu oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). Kini, virus yang pertama kali ditemukan di Colombia ini telah menyebar ke setidaknya 39 negara.

Varian tersebut bermutasi dengan menunjukkan resistensi terhadap vaksin sehingga mereka yang telah divaksin atau yang berhasil mengalahkan infeksi Covid-19 sebelumnya masih bisa terpapar virus varian baru ini.

Bagaimana perkembangan ke depannya tentunya akan terus diamati oleh pelaku pasar, sebab penyebaran virus corona Delta saja masih berisiko membuat perekonomian global melambat, apalagi jika corona Mu ikut menyebar luas.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa RI Merah Padam! Tenang...Asing Tetap Borong Saham

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular