Gainers-Losers Sesi I

Emiten Batu Bara On Fire, Saham WMUU-HAIS-NICL Ambles!

Aldo Fernando, CNBC Indonesia
03 September 2021 12:48
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten batu bara PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS) menjadi top gainers pada sesi I perdagangan hari ini, Jumat (3/9/2021), tersengat sentimen melonjaknya harga batu bara dan mencapai rekor baru.

Sementara, saham emiten pendatang baru yang bergerak di bisnis pelayaran PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) dan emiten bank Grup MNC PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) menjadi saham 'pecundang'.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak naik-turun bak roller coaster hingga siang ini. Setelah sempat terbenam di zona merah, 30 menit sebelum penutupan sesi I IHSG naik 0,14% ke posisi 6.086,573.

Menurut data BEI, 221 saham naik, 247 saham turn dan 164 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,42 triliun dan volume perdagangan mencapai 11,95 miliar saham.

Investor asing pasar saham keluar dari bursa RI dengan catatan jual bersih asing mencapai Rp 7,73 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 18,30 miliar.

Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (3/9).

Top Gainers

  1. Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS), saham +29,85%, ke Rp 87, transaksi Rp 34,2 M

  2. Agro Yasa Lestari (AYLS), +23,81%, ke Rp 130, transaksi Rp 37,0 M

  3. Trinitan Metals and Minerals (PURE), +22,62%, ke Rp 103, transaksi Rp 18,0 M

  4. Dyandra Media International (DYAN), +20,00%, ke Rp 84, transaksi Rp 9,8 M

  5. Berkah Beton Sadaya (BEBS), +13,57%, ke Rp 1.255, transaksi Rp 60,3 M

Top Losers

  1. Widodo Makmur Unggas (WMUU), saham -6,95%, ke Rp 174, transaksi Rp 21,1 M

  2. Hasnur Internasional Shipping (HAIS), -6,90%, ke Rp 324, transaksi Rp 20,0 M

  3. PAM Mineral (NICL), -6,84%, ke Rp 109, transaksi Rp 91,0 M

  4. Bank MNC Internasional (BABP), -4,88%, ke Rp 390, transaksi Rp 130,1 M

  5. Elnusa (ELSA), -4,79%, ke Rp 278, transaksi Rp 52,6 M

Saham BOSS memimpin top gainers dengan melejit 29,85% menghentikan tren koreksi selama 3 hari terakhir. Dengan ini, dalam sepekan saham BOSS naik 24,29%, sementara dalam sebulan terkerek 19,18%.

Kenaikan saham BOSS berbarengan dengan beberapa saham batu bara lainnya, seperti saham PT Indika Energy Tbk (INDY) yang naik 4,44% dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) 3,77%.

Lonjakan saham batu bara didorong sentimen harga kontrak berjangka (futures) batu bara yang kembali naik dan mencetak rekor baru. Kini harga sudah berada di atas US$ 175/ton.

Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat US$ 175,05/ton. Melesat 1,13% dibandingkan hari sebelumnya. Ini adalah rekor harga tertinggi, setidaknya sejak 2008.

Sementara, saham emiten pendatang baru yang bergerak di bisnis pelayaran HAIS yang juga menyentuh ARB 6,90%, melanjutkan koreksi 6,95% pada perdagangan kemarin.

Para investor tampaknya masih melakukan aksi ambil untung (profit taking) lantaran pada debutnya Rabu (1/9) lalu, saham ini ditutup melonjak hingga menyentuh batas auto rejection atas (ARA) 24,67%.

Sebagai informasi, HAIS menjadi emiten ke-28 yang dicatatkan di papan utama BEI dengan melepas sebanyak 525.250.000 saham baru atau sebanyak-banyaknya 20% dari total modal disetor dan ditempatkan penuh dengan harga penawaran umum Rp 300 per saham. Dengan demikian, dari initial public offering (IPO) ini, perseroan meraih dana sebesar Rp 157,57 miliar.

Saham Grup MNC BABP juga jatuh 4,88% ke Rp 390/saham, menandai tren pelemahan selama 4 hari beruntun. Dalam seminggu saham ini merosot 10,55%, sementara dalam sebulan anjlok 22,77%.

Kabar teranyar, BABP telah mendapatkan Pernyataan Efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 31 Agustus 2021.

Pernyataan efektif ini untuk melaksanakan penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.

BABP berencana menambah modal melalui HMETD, menargetkan 14.234.614.922 saham seri B, dengan rasio 2:1 (dua saham lama akan mendapatkan satu HMETD), maksimal 33,33% dari total modal disetor setelah HMETD.

Dengan harga eksekusi HMETD sebesar Rp 318, BABP menargetkan penghimpunan dana segar hingga Rp 4,5 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(adf/adf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Allo Bank & Weha Jadi Jawara, Saham BABP-BOSS Profit Taking!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular