Dolar Loyo, Harga Tembaga Ijo Royo-royo

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
03 September 2021 12:24
Indonesia lewat PT Indonesia Alumunium (Inalum) menguasai 51% saham PT Freeport Indonesia. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, melakukan kunjungan kerja ke tambang Freeport di Timika, Papua pada 2-3 Mei 2019.

Dalam acara, Jonan mengunjungi tambang emas legendaris milik Freeport Indonesia, yaitu Grasberg, yang lokasinya 4.285 meter di atas permukaan laut.

Tambang Grasberg ini akan habis kandungan mineralnya dan berhenti beroperasi pada pertengahan 2019 ini. Sebagai gantinya, produksi meas, perak, dan tembaga Freeport akan mengandalkan tambang bawah tanah yang lokasinya di bawah Grasberg.

Dalam kunjungan tersebut, Jonan didampingi Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas, Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin, serta sejumlah pejabat Kementerian ESDM.

Perjalanan menuju Grasberg dilakukan menggunakan bus khusus, dan sempat disambung dengan menggunakan kereta gantung atau disebut tram yang mengantarkan hingga ketinggian 4.000 meter di atas permukaan laut, dan disambung dengan bus lagi hingga ke puncak Grasberg.

Cuaca gerimis serta oksigen yang tipis menyambut kedatangan Jonan dan rombongan di lokasi puncak Grasberg.

Dalam kunjungannya Jonan mengatakan, tantangan saat ini adalah membuat operasional Freeport terus berjalan dengan baik, dan produksi, keselamatan kerja, serta lingkungan dapat terjaga dengan baik.

Jonan meminta agar tidak ada hambatan dalam pengelolaan tambang Freeport pasca pengambilalihan 51% saham oleh Inalum.

Jonan juga meminta agar ke depan peranan Freeport terhadap masyarakat Papua makin besar, lewat pembangunan sarana dan prasarana seperti sekolah serta rumah sakit atau puskesmas. (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)
Foto: Tambang Freeport Grasberg, Timika (CNBC Indonesia/Wahyu Daniel)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga bergerak naik pada perdagangan siang hari ini. Perkembangan di Amerika Serikat (AS) jadi pengatrol harga komoditas tersebut.

Pada Jumat (3/9/2021) pukul 11:10 WIB, harga tembaga tercatat US$ 9.429/ton. Naik 0.28% dibandingkan perdagangan kemarin.

copperSumber: investing.com=

Pelemahan nilai tukar mata uang dolar AS menjadi sentimen positif buat harga tembaga. Pada pukul 11:59 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah tipis 0,03%.

Tembaga adalah komoditas yang dibanderol dengan dolar AS. Saat dolar AS terdepresiasi, tembaga jadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan tembaga naik, harga pun terungkit.

Hingga Kamis kemarin, Dollar Index sudah turun lima hari perdagangan beruntun. Bahkan jika melihat lebih ke belakang, dalam 10 hari perdagangan terjadi koreksi sebanyak sembilan kali. Artinya dolar AS sedang lemah, letih, dan lesu.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Investasi Jumbo Cile Katrol Harga Tembaga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular