
IHSG Lesu Lagi! Asing Jualan ARTO-ANTM & Koleksi TLKM-BMRI

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah pada perdagangan Kamis (2/9/2021), di tengah kemunculan varian baru virus corona (Covid-19).
Indeks bursa saham acuan nasional tersebut ditutup melemah 0,21% ke level 6.078,23. Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG sempat dibuka di zona hijau. Namun selang sekitar 30 menit, IHSG langsung berbalik melemah hingga penutupan perdagangan hari ini.
Data perdagangan mencatat nilai transaksi hari ini kembali turun menjadi Rp 9,3 triliun. Terpantau investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 113 miliar di pasar reguler. Sebanyak 210 saham naik, 277 saham turun dan 160 lainnya mendatar.
Asing hari ini melepas beberapa saham, di mana mayoritas merupakan saham perbankan berkapitalisasi pasar besar (big cap). Adapun saham-saham bank big cap tersebut yakni PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Selain melepas saham bank big cap, asing juga tercatat melepas saham pertambangan emas dan nikel PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan saham menara telekomunikasi PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).
Berikut saham-saham yang dilepas oleh investor asing pada hari ini.
![]() |
Di lain sisi, asing juga tercatat membeli beberapa saham, yakni saham telekomunikasi BUMN PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), saham produsen kertas PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), dan saham perbankan BUMN PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Asing juga membeli saham startup e-commerce PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), saham raksasa otomotif PT Astra International Tbk (ASII), dan saham konsumer PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).
Adapun saham-saham yang dikoleksi oleh investor asing pada hari ini adalah:
![]() |
Koreksi IHSG terjadi di tengah sinyal perlambatan pertumbuhan sektor manufaktur di negara maju dan negara berkembang (emerging market).
Rilis indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) sektor manufaktur di China versi Caixin yang menunjukkan kontraksi. Di Eropa dan AS, sektor manufaktur masih juga berekspansi, tetapi dengan laju yang melambat.
Kekhawatiran seputar pandemi juga memperberat gerak bursa saham nasional, menyusul penyebaran varian baru Covid-19, yakni 'Mu'.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), mutasi yang pertama ditemukan di Colombia dan menyebar ke 39 negara ini berpeluang lolos dari kekebalan tubuh mereka yang pernah terinfeksi atau yang sudah divaksin penuh.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Lesu Lagi, Asing Borong BBCA-TLKM & Lepas BUKA-ISAT