
Bursa Eropa Bergerak Menyamping di Sesi Pembukaan

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa cenderung bergerak flat pada pembukaan perdagangan Kamis (2/9/2021), di tengah antisipasi data tenaga kerja di Amerika Serikat (AS) dan temuan virus Covid-19 varian Mu yang dikhawatirkan menisbikan efektivitas vaksinasi.
Indeks Stoxx 600 dibuka menyamping dengan indeks saham sektor teknologi melemah 0,7% menjadi pemberat utama, sedangkan indeks saham sektor minyak dan gas menguat 0,4%.
SelangĀ 30 menit kemudian, reli indeks Stoxx 600 menjadi 0,7 poin (+0,15%) ke 473,82. Indeks DAX Jerman lompat 19,8 poin (+0,12%) ke 15.844,05. Indeks CAC Prancis terkerek 11,1 poin (+0,16%) ke 6.769,79. Namun, FTSE Inggris turun 0,9 poin (-0,01%) ke 7.148,91.
Mayoritas bursa saham Asia Pasifik menguat demikian juga dengan kontrak berjangka (futures) indeks saham Amerika Serikat (AS) yang menguat tipis. Reli terjadi meski Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/PMI) sektor manufaktur China per Agustus versi Caixin/Markit berada di angka 49,2.
Investor di seluruh dunia memantau rilis slip gaji yang akan dikeluarkan pada Jumat, di mana ekonom dalam polling Dow Jones memprediksi 720.000 slip gaji baru diterbitkan, dengan angka pengangguran 5,2%.
Data tersebut bakal ikut menentukan kelanjutan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dalam percepatan pengurangan nilai pembelian surat surat berharga di pasar sekunder dan arah harga kontrak berjangka (futures) bursa saham AS pun cenderung flat.
Pernyataan bank sentral akhir-akhir ini mengindikasikan akan melakukan kebijakan pengurangan laju pembelian surat berharga bulanan, atau biasa disebut kebijakan tapering, selama pasar tenaga kerja terus bertumbuh.
Bursa di Asia Pasifik cenderung bergerak variatif (mixed) setelah Australia melaporkan surplus neraca perdagangan sebesar US$ 8,93 miliar per July. Sementara itu, pasar Asia Pasifik bergerak mixed setelah regulator China memanggil manajemen perusahaan aplikasi pemesanan taksi online, menuduh mereka melakukan praktik ilegal.
Sementara itu, Moderna dan Takeda Pharmaceutical pada Rabu mengumumkan akan menarik produk vaksinnya setelah ditemukan kontaminasi baja anti karat di dalamnya. Sementara itu, saham raksasa BHP ambles 5% setelah membagikan dividen.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Menguat di Sesi Awal Perdagangan