Saham WMUU-BEBS Melejit, Saat Emiten 'Syahrini' & Hasnur Drop
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten sektor perunggasan (poultry) PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) dan emiten produsen beton ready mix dan precast PT Berkah Beton Sadaya (BEBS) menjadi top gainers pada paruh pertama perdagangan hari ini, Kamis (2/9/2021).
Sementara, emiten nikel PT PAM Mineral Tbk (NICL) dan emiten pendatang baru yang bergerak di bisnis pelayaran PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) menjadi top losers.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami longsor pada akhir sesi I, setelah sempat menghijau pada awal perdagangan. IHSG turun 0,27% ke posisi 6.074,229 pada penutupan sesi I perdagangan Kamis (2/9).
Menurut data BEI, ada 187 saham naik, 277 saham merosot dan 166 saham stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,51 triliun dan volume perdagangan mencapai 13,62 miliar saham.
Investor asing pasar saham keluar dari bursa RI dengan catatan jual bersih asing mencapai Rp 83,22 miliar di pasar reguler. Sementara, asing mencatatkan jual bersih di pasar negosiasi dan pasar tunai sebesar Rp 50,58 miliar.
Berikut 5 saham top gainers dan losers sesi I hari ini (2/9).
Top Gainers
Agro Yasa Lestari (AYLS), saham +26,92%, ke Rp 99, transaksi Rp 30,7 M
Widodo Makmur Unggas (WMUU), +15,53%, ke Rp 186, transaksi Rp 111,7 M
Bank Danamon Indonesia (BDMN), +10,85%, ke Rp 2.860, transaksi Rp 213,8 M
PP Properti (PPRO), +8,96%, ke Rp 73, transaksi Rp 17,8 M
Berkah Beton Sadaya (BEBS), +8,00%, ke Rp 1.080, transaksi Rp 35,6 M
Top Losers
PAM Mineral (NICL), saham -6,40%, ke Rp 117, transaksi Rp 128,3 M
Hasnur Internasional Shipping (HAIS), -5,88%, ke Rp 352, transaksi Rp 146,8 M
Trimitra Propertindo (LAND), -5,84%, ke Rp 129, transaksi Rp 12,0 M
Trimegah Karya Pratama (UVCR), -4,31%, ke Rp 555, transaksi Rp 18,4 M
Bank Ganesha (BGTG), -4,17%, ke Rp 230, transaksi Rp 12,1 M
Saham WMUU melesat 15,53%, melanjutkan kenaikan pada 2 hari sebelumnya. Dalam sepekan, saham ini melejit 24,00%, sementara dalam sebulan terkerek 16,25%
Selain saham WMUU, saham BEBS juga naik 8,00% ke Rp 1.080/saham, rebound dari koreksi 4,76% pada perdagangan kemarin.
Pada 23-26 Agustus lalu, saham BEBS sempat mencatatkan reli kenaikan seiring kabar Ustaz Yusuf Mansur, Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Qur'an, dan juga pemilik perusahaan aset manajemen PT Paytren Aset Manajemen (Paytren) memborong saham tersebut.
Pada Juni 2021 Yusuf Mansur telah menekan kontrak kerjasama dengan BEBS lewat PT Apel Mas Indonesia (AMI), perusahaan air minum milik YM. Kerja sama senilai Rp 125 miliar akan digunakan untuk membangun pabrik air mineral AMI.
Di teritorial berbeda, saham NICL yang punya blok tambang nama-nama artis (Syahrini, BCL, Raisa) anjlok 6,40% ke Rp 117/saham, usai naik 4,17% pada perdagangan Rabu kemarin. Dengan ini, dalam seminggu saham NICL ambles 12,03%, sementara dalam sebulan merosot 26,88%.
Bersama saham NICL, saham HAIS ambles 5,88% ke Rp 352/saham pada hari kedua melantai di bursa. Pada debutnya kemarin, saham ini ditutup melonjak hingga menyentuh batas auto rejection atas (ARA) 24,67%.
Perseroan menjadi emiten ke-28 yang dicatatkan di papan utama BEI dengan melepas sebanyak 525.250.000 saham baru atau sebanyak-banyaknya 20% dari total modal disetor dan ditempatkan penuh dengan harga penawaran umum Rp 300 per saham. Dengan demikian, dari initial public offering (IPO) ini, perseroan meraih dana sebesar Rp 157,57 miliar.
Direktur Utama HIS, Jayanti Sari mengatakan, rencananya, penggunaan dana dari IPO ini akan dialokasikan seluruhnya untuk pengembangan usaha HIS dan entitas-entitas anak perusahaan yang seluruhnya bergerak di bidang usaha transportasi laut dan jasa kepelabuhanan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(adf/adf)