Batu Bara Membara! Harga Naik 1,82%, Catat Rekor Tertinggi
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara kembali 'menggila'. Harga si batu hitam melesat dan menembus rekor baru.
Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) tercatat US$ 173,1/ton. Melonjak 1,82% dibandingkan posisi hari sebelumnya.
Harga di US$ 173,1/ton adalah rekor tertinggi, setidaknya sejak 2008. Rekor sebelumnya tercipta pada 31 Agustus 2021 yaitu US$ 171/ton.
Tren kenaikan harga gas ikut mengatrol harga batu bara. Dalam sepekan terakhir, harga gas alam di Henry Hub (Louisiana, Amerika Serikat) melesat 13,01% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga meroket 11,92%.
Saat harga gas alam naik, biaya pembangkitan listrik dengan bahan bakar ini ikut terangkat. Di Eropa, biaya pembangkitan listrik dengan gas alam pada 31 Agustus 2021 adalah EUR 47,68/MWh.
Batu bara dilirik karena harganya lebih kompetitif. Biaya pembangkitan listrik berbahan batu bara adalah EUR 40,17/MWh. Akibatnya, permintaan batu bara naik dan harga ikut terungkit.
"Ada indikasi bahwa harga pembangkitan listrik dengan gas alam akan lebih mahal ketimbang batu bara hingga awal 2022. Ini membuat batu bara menjadi lebih atraktif," sebut Toby Hassall, Analis Refinitiv, dalam risetnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)