Cek 10 Kabar dari Emiten Ini, Penting untuk Panduan Cuan

Monica Wareza, CNBC Indonesia
02 September 2021 08:12
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Memasuki September, satu emiten baru mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin, Rabu (1/9/2021) mengalami tekanan jual.

CNBC Indonesia telah merangkum sepuluh kabar dari emiten yang terjadi kemarin untuk menjadi bahan pertimbangan sebelum perdagangan hari ini, Kamis (2/9/2021).

1. 'Kegencet' Utang Rp90 Triliun, WSKT Ungkap Rencana Jual 9 Tol

Emiten konstruksi BUMN, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) berencana melakukan divestasi terhadap sembilan ruas jalan tol yang dikelola perseroan. Strategi ini dilakukan untuk menekan beban utang yang mencapai Rp 90 triliun.

Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengungkapkan, proses divestasi ini sebelumnya sempat tertunda akibat pandemi Covid-19. Sehingga, dari target sembilan ruas jalan tol, baru empat ruas jalan tol yang sudah terealisasi.

"Target kami 2021 ada sempat ruas tapi karena kondisi, kami hanya bisa melepas yang 100% beroperasi," kata Destiawan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI RIR di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (1/9/2021).

2. Bisnis Bioskop 'Tiarap', CGV Rugi Lagi Rp 168 M di Semester I

Emiten pengelola bioskop CGV dan penyediaan makanan dan minuman, PT Graha Layar Prima Tbk (BLTZ), melaporkan kerugian sebesar Rp 168,04 miliar pada semester I-2021.

Kerugian sedikit membaik atau turun 9,39% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 185,46 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan interim kuartal kedua yang terbit di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan perusahaan tercatat turun hingga 58,01% atau berkurang lebih dari setengahnya menjadi hanya Rp 98,17 miliar dari semula mencapai Rp 233,84 miliar.

3. Semester I, Holding Grup Kresna Ternyata Masih Rugi Rp 124 M

Emiten yang bergerak di bidang jasa investasi PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN), mengalami kerugian bersih sebesar Rp 124,40 miliar pada semester pertama tahun ini.

Kerugian yang masih dialami perusahaan ini turun 27,67% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar rugi bersih Rp 172,00 miliar.

Berdasarkan laporan publikasi yang terbit di laman keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), penurunan kerugian yang dialami perusahaan sebagian didorong oleh peningkatan pendapatan pada paruh pertama tahun ini.

4. Demi Private Placement ACST, UNTR Setor Modal Rp 1,5 T

Emiten jasa pertambangan dan alat berat Grup Astra, PT United Tractors Tbk (UNTR) resmi melakukan penyertaan modal melalui anak usaha PT Karya Supra Perkasa (KSP) kepada emiten konstruksi PT Acset Indonusa Tbk (ACST) atau Acset.

KSP saat ini adalah pemegang saham pengendali dari Acset. Transaksi penyertaan modal ini dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau (PMTHMETD) atau private placement yang dilakukan oleh ACST.

Menurut keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), KSP mengambil bagian atas saham-saham baru yang diterbitkan ACSET sebanyak 6,25 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp240/saham.

5. BCA akan RUPSLB 23 September, Putuskan Soal Stock Split Saham

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), berencana melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:5. Untuk memuluskan aksi korporasi tersebut, BCA akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis, 23 September 2021 di Menara BCA, Grand Indonesia.

Rapat tersebut akan diselenggarakan secara elektronik dengan platform eASY.KSEI mulai pukul 10.00 WIB sampai selesai.

"Dalam rapat ini akan diusulkan pemecahan saham perseroan dengan rasio 1:5 sehingga nilai nominal saham Perseroan yang semula adalah Rp 62,5 per saham akan menjadi Rp 12,5 per saham," tulis pengumuman yang disampaikan Direksi BCA, Rabu (1/9/2021).

6. Dari Rugi, Indomobil Cetak Laba Rp 29 M di Semester I

Emiten otomotif milik Grup Salim PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) berhasil membukukan perbaikan kinerja keuangan pada semester I tahun ini.

Berdasarkan laporan keuangan yang terbit di website Bursa Efek Indonesia (BEI), Indomobil berhasil membalik rugi bersih pada paruh pertama tahun lalu sebesar Rp 347,41 miliar menjadi laba bersih Rp 29,46 miliar pada periode yang sama 2021.

Perbaikan dari sisi laba ini ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bersih sebesar 28,95% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp 9,52 triliun per 30 Juni tahun ini dari Rp 7,38 triliun pada semester I 2020.

7. Pendapatan Drop, tapi Multipolar Bisa Cetak Laba dari Rugi

Emiten milik Grup Lippo yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi, teknologi informasi dan perdagangan umum, PT. Multipolar Tbk (MLPL), mencatatkan laba bersih Rp 103,86 miliar pada semeter I-2021. Kondisi ini membaik dari periode yang sama tahun sebelumnya di mana perusahaan masih mengalami rugi bersih Rp 352,33 miliar.

Meski mencatatkan kinerja laba yang positif, pendapatan perusahaan malah tercatat turun tipis (2,38%) menjadi Rp 5,13 triliun dari sebelumnya Rp 5,25 triliun.

Pendapatan terbesar masih disumbang dari penjualan eceran dan distribusi dengan nilai mencapai Rp 3,71 triliun, turun dari semula Rp 3,78 triliun. Pendapatan dari segmen teknologi informasi tercatat tumbuh tipis (3,2%) menjadi Rp 1,18 triliun dari sebelumnya Rp 1,14 triliun.

8. Berkah Batu Bara, Laba Bukit Asam Naik 38% Jadi Rp 1,77 T

Perusahaan pertambangan baru bara milik BUMN, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sepanjang semester I-2021 membukukan laba bersih senilai Rp 1,77 triliun. Laba ini tumbuh 38% secara tahunan (year on year/YoY) dari sebelumnya Rp 1,28 triliun di akhir Juni 2020.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan, pendapatan perusahaan secara YoY tumbuh 14,18% menjadi Rp 10,29 triliun dari sebelumnya senilai Rp 9,01 triliun.

Sejalan dengan itu, beban pokok pendapatan perusahaan juga naik menjadi Rp 6,74 triliun dari Rp 6,46 triliun.

9. Wah HERO Tiba-tiba Jual IKEA Sentul City Rp 280 M

PT Hero Supermarket Tbk (HERO) melaporkan telah menjual salah satu portofolio aset properti toko perdagangan IKEA, yaitu IKEA Sentul City, kepada PT Archipelago Property Development (APD), perusahaan terafiliasinya.

Penandatanganan akta jual beli ini dilakukan pada tanggal 27 Agustus 2021 lalu dengan total nilai transaksi keseluruhan mencapai Rp 280 miliar.

Berdasarkan prospektus yang diumumkan melalui keterbukaan informasi, APD yang bertindak sebagai pembeli IKEA Sentul merupakan perusahaan yang terafiliasi dengan HERO.

10. Listing! Saham Hasnur Milik Bos Barito Putera Kena ARA 25%

Perusahaan yang bergerak di bisnis pelayaran, PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS), mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (1/9/2021).

Perseroan menjadi emiten ke-28 yang dicatatkan di papan utama BEI dengan melepas sebanyak 525.250.000 saham baru atau sebanyak-banyaknya 20% dari total modal disetor dan ditempatkan penuh dengan harga penawaran umum Rp 300 per saham. Dengan demikian, dari initial public offering (IPO) ini, perseroan meraih dana sebesar Rp 157,57 miliar.

Saat debut perdana, saham HAIS terpantau naik 24,67% (auto reject atas/ARA) ke level Rp 374 per saham setelah ditransaksikan sebanyak 688 kali dengan volume 4,39 juta.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular