Waskita Minta 'Suntikan' Negara Rp 3 T di 2022, Buat Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten BUMN konstruksi, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) meminta penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 3 triliun untuk tahun anggaran 2022.
Nilai tersebut rencananya bakal digunakan untuk dua proyek yang saat ini berjalan, yakni proyek ruas tol Kayu Agung-Palembang-Betung sebesar Rp 2,004 triliun dan proyek ruas tol Ciawi-Sukabumi sebesar Rp 996 miliar.
"Kami ajukan usulan PMN di 2021 dan 2022. Untuk 2022 yang kami ajukan adalah untuk lengkapi usulan kami PMN 2021 yang terdiri dari 7 ruas tol, 1 di sumatera, kemudian 6 ruas di pulau Jawa," kata Direktur Waskita Karya Destiawan Soewardjono dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI, Rabu (1/9/21).
Untuk ruas tol Kayu Agung-Palembang-Betung, sebenarnya perseroan sudah mendapat alokasi PMN 2021 sebesar Rp 3,031 triliun. Hingga 31 Juli proses konstruksi baru mencapai 64%.
Sementara ruas Ciawi-Sukabumi, perseroan juga sudah mendapat PMN yakni sebesar Rp 637 miliar dengan progres baru 51,7%. Jika menjumlahkan dengan 5 ruas tol lainnya, total Waskita Karya mendapat alokasi PMN 2021 sebesar Rp 7,9 triliun.
"Tujuan PMN demi penguatan permodalan dalam rangka restrukturisasi serta tambahan modal kerja dan investasi penyelesaian konstruksi jalan tol," kata Destiawan.
Alasan perusahaan pelat merah ini meminta PMN adalah karena kinerja pendapatan perusahaan mengalami penurunan.
"Dengan adanya pandemi covid-19, Waskita alami penurunan kinerja baik perolehan nilai kontrak, pendapatan dan posisi keuangan yang alami penurunan sejak 2018," kata Destiawan.
Berdasarkan laporan keuangan Juni 2021, WSKT membukukan laba bersih sebesar Rp 33,4 miliar, mampu membalikkan kondisi di periode yang sama tahun lalu yang merugi sebesar Rp 1,32 triliun.
Selama periode Januari hingga Juni 2021, Waskita membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 4,7 triliun, turun dari periode yang sama tahun lalu Rp 8,03 triliun.
Pada Rapat Kerja Komisi VI DPR RI bersama Menteri BUMN Erick Thohir pada Rabu (14/7/2021), usulan PMN 2022 untuk Waskita ini sudah disetujui parlemen.
Saat itu, untuk PMN tahun 2022, Erick mengajukan 12 BUMN untuk mendapatkan dana dari pemerintah tersebut, salah satunya Waskita, dengan perincian:
1. Hutama Karya Rp 31,35 T, untuk Jalan Tol Trans Sumatera;
2. BUMN Pariwisata in Journey (Aviasi Pariwisata Indonesia/Aviata) Rp 9,318 T, permodalan dan restrukturisasi, proyek Mandalika;
3. PLN Rp 8,231 T, transmisi gardu induk dan listrik perdesaan;
4. BNI Rp 7 T, penguatan modal tier 1 dan CAR (rasio kecukupan modal);
5. KAI-KCJB Rp 4,1 T, PSN Kereta Cepat;
6. Waskita Karya Rp 3 T, penguatan modal, restrukturisasi;
7. IFG Rp 2 T, restrukturisasi Jiwasraya;
8. Adhi Karya Rp 2 T, jalan tol Solo-DIY, Bawen dan proyek SPAM Karian-Serpong;
9. Perumnas Rp 2 T, perumahan rakyat berpenghasilan menengah rendah (MBR);
10. Bank BTN Rp 2 T, penguatan modal tier 1 dan CAR;
11. RNI Rp 1,2 T, penguatan industri pangan;
12. Damri Rp 250 miliar, penguatan modal dan penyediaan armada.
[Gambas:Video CNBC]
Resmi! 8 BUMN Disuntik Rp 52 T, Asuransi IFG-HK Paling Gede
(tas/tas)