Rupiah Melesat 1% Lebih Sepanjang Agustus, Terbaik di Asia?
Jakarta, CNBC Indonesia - Meski tertekan akibat lonjakan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) serta kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), tetapi rupiah mencatat kinerja impresif melawan dolar Amerika Serikat (AS) sepanjang bulan Agustus.
Melansir data Refinitiv, sepanjang bulan Agustus rupiah membukukan penguatan 1,35% ke Rp 14.265/US$, level tersebut merupakan yang terkuat dalam 10 pekan terakhir, tepatnya sejak 17 Juni lalu. Kinerja di Agustus menjadi penguatan bulanan terbesar di tahun ini. Selain itu, sepanjang bulan lalu rupiah hanya sekali masuk ke zona merah yakni pada 23 Agustus.
Sayangnya, mencatat kinerja impresif, rupiah belum masuk 3 besar terbaik di Asia. Baht Thailand menjadi mata uang terbaik Asia di bulan Agustus setelah melesat lebih dari 2%. Kemudian, ada rupee India dan ringgit Malaysia yang melengkapi 3 besar. Rupiah berada di urutan ke-empat.
Berikut pergerakan dolar AS melawan mata uang utama Asia sepanjang Agustus.
Yang menarik, won Korea Selatan justru mencatat pelemahan 0,64% menjadi yang terburuk di Asia. Padahal, bank sentral Korea Selatan (Bank of Korea/BoK) menaikan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 0,75%. BoK menjadi bank sentral negara maju pertama yang menaikkan suku bunga selama pandemi.
Melihat pergerakan won Korea Selatan, kenaikan suku bunga tidak mampu memberikan dampak yang positif, sebab perekonomian masih diliputi ketidakpastian akibat penyebaran Covid-19.
HALAMAN SELANJUTNYA >>> The Fed Bikin Rupiah Melesat 1% Lebih
(pap/pap)