Jadi Presdir BUMI, Ini Profil Adika Nuraga Bakrie

Rahajeng KH, CNBC Indonesia
01 September 2021 12:58
Aga Bakrie/dok.Jungle Series
Foto: Aga Bakrie/dok.Jungle Series

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melakukan perubahan direksi dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang berlangsung Selasa, 31 Agustus 2021. Adika Nuraga Bakrie atau dikenal sebagai Aga Bakrie ditunjuk sebagai Presiden Direktur, menggantikan mendiang Saptari Hoedaja.

Adika Nuraga Bakrie telah malang melintang di berbagai sektor usaha di Indonesia, dan memulai karirnya di beberapa perusahaan nasional hingga multinasional. Dia pernah bekerja di Mitsubishi Corporation, dan sebagai analis di Capital Managers Asia.

Pria kelahiran 14 Desember 1981 ini memperoleh gelar Bachelor of Degree pada 2005 dari Bentley University, Amerika Serikat. Sebelum didapuk menjadi Presiden Direktur perusahaan batu bara terbesar ini, Adika pernah menjadi Direktur Perseroan sejak 2020 berdasarkan Akta RUPS Luar Biasa No. 101 pada 16 September 2020.

Dia juga pernah menjabat sebagai Direktur di PT Bakrie Capital Indonesia, PT Minarak Brantas Gas, Presiden Direktur di PT Gaia Energi Baik, Komisaris di Kaltim Prima Coal, Chief Business Development Officer Director di PT Jungleland Asia dan PT Graha Andrasentra Propertindo.

Pria 39 tahun ini juga pernah menjabat sebagai Investment Specialist di PT Bakrieland Development, Deputy Chief Financial Officer di PT Semesta Marga Raya, dan anggota Dewan Komisaris di PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk., yakni perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, terutama kelapa sawit.

"Kami menyambut Direktur Utama Bumi Bapak Adika Nuraga Bakrie dan mendoakannya selalu sukses. Visinya adalah untuk membawa BUMI kembali sehat dan semakin memperkuat kredensial ESG Bumi Resources yang sangat baik," kata Sekretaris Perusahaan Dileep Srivastava, Rabu (1/9/2021).

Salah satu strategi bagi emiten batu bara ini salah satunya mempercepat pembayaran utang dan menurunkan beban bunga. Dileep mengatakan pihaknya akan memperkuat hubungan dengan mitra bisnis seperti CIC, dan membangun kembali struktur modal yang efisien. Dengan begitu diharapkan dapat meningkatkan efisiensi menyeluruh di unit operasi perusahaan.

"Kami mendukung program negara khususnya yang terkait dengan proyek hilirisasi batubara, dan memperkuat posisi Bumi sebagai kontributor utama devisa negara. Fokus utama adalah mendiversifikasi pendapatan di luar batubara melalui BRMS yang meningkatkan kapasitas emasnya dan memproduksi logam lain seperti seng dan tembaga," pungkasnya.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pecah Rekor, BUMI Catat Pendapatan US$ 8,53 Miliar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular