Dow Futures Menguat Tipis Jelang Rilis Data Tenaga Kerja

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
31 August 2021 18:42
In this photo provided by the New York Stock Exchange, trader Americo Brunetti works on the floor, Thursday, March 25, 2021. Stocks are wobbling in afternoon trading Thursday as a slide in technology companies is being offset by gains for banks as bond yields stabilize.(Courtney Crow/New York Stock Exchange via AP)
Foto: AP/Courtney Crow

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) menguat tipis pada Selasa (31/8/2021), memperbesar peluang penutupan Agustus 2021 sebagai bulan penuh reli.

Sepanjang bulan berjalan, indeks S&P 500 naik 3%, sementara Nasdaq terkerek 4% dan berpeluang mencetak reli bulanan yang ketiga kali berturut-turut. Di sisi lain, indeks saham unggulan Dow Jones menguat 1,3%.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average naik 82 poin dari nilai wajarnya, diikuti kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq. Di sesi pra-pembukaan hari ini, saham Zoom anjlok 13% setelah emiten penyedia layanan rapat online ini mencetak perlambatan pertumbuhan pendapatan pada kuartal II-2021.

"Meski ada kenaikan risiko geopolitik, keprihatinan pertumbuhan ekonomi telah mencapai puncak, dan kian dekatnya Federal Reserve menjalankan program tapering dalam pembelian obligasi di pasar sekunder, kenaikan saham terus berlanjut," tutur Keith Lerner, Kepala Perencana Pasar Truist, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Sepanjang tahun berjalan, indeks S&P 500 terus menguat tanpa pernah terkoreksi hingga 5%. Indeks utama Wall Street ini meroket lebih dari 20% setelah mencetak aksi cetak rekor tertinggi baru yang ke-53 pada Senin kemarin.

Kuatnya kinerja keuangan emiten AS per kuartal II-2021 memberikan dasar penguatan harga saham di AS. Emiten dalam konstituen indeks S&P 500 mencetak rata-rata pertumbuhan laba bersih sebesar 95,4%, yang merupakan kenaikan terpesat sejak kuartal IV 2009.

Investor masih memantau data tenaga kerja. Ekonom dalam polling Dow Jones memperkirakan 750.000 lowongan kerja terisi pada Agustus dan angka pengangguran anjlok menjadi 5,2%.

Di sisi lain, pasar memantau efek geopolitik keluarnya tentara AS dari Afghanistan, mengakhiri perang terpanjang yang pernah dilancarkan Negara Adidaya ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dow Futures Naik Tipis, Bursa AS Berpeluang Dibuka Menyamping

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular