
Separuh Populasi Kena Lockdown, Dolar Australia Keok Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus penyakit akibat virus corona di Australia yang sedang tinggi-tingginya membuat mata uangnya tertekan. Alhasil, nilai tukar dolar Australia merosot cukup tajam melawan rupiah pada perdagangan Senin (30/8/2021).
Pada pukul 12:33 WIB, AU$ 1 setara Rp 10.491,54, dolar Australia melemah 0,45% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Pada hari ini, Australia melaporkan penambahan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19) sebanyak 1.368 orang, yang merupakan rekor terbanyak sepanjang pandemi melanda. Penambahan tersebut melewati rekor sebelumnya 1.318 orang Minggu kemarin.
Penyebaran Covid-19 tersebut membuat kebijakan lockdown diterapkan, bahkan lebih dari separuh populasi Australia dilaporkan terkena dampaknya. Alhasil, perekonomian Australia di kuartal III-2021 terancam mengalami kontraksi lagi.
Tetapi, pemerintah Australia sudah membuka wacana untuk membuka lockdown meski penambahan kasus sedang menanjak. Pemerintah Australia dikabarkan akan mempercepat vaksinasi, serta menyiapkan rencana hidup berdampingan dengan Covid-19.
"Itu adalah tujuan kami, kita akan hidup dengan virus, tidak takut akan ini," kata Perdana Menteri Australia Scott Morrison pekan lalu, sebagaimana dilansir CNBC International.
Pemerintah New South Wales juga sudah mencanangkan untuk mengizinkan sekolah tatap muka di bulan Oktober, saat vaksinasi mencapai 70%, dari saat ini 32%.
Meski demikian, Australia juga tetapi berusaha ketika pelonggaran dilakukan tidak akan terjadi lonjakan kasus lagi seperti di Amerika Serikat dan Inggris.
Ahli epidemiologi, Raina MacIntyre, mengatakan pelajaran yang bisa diambil dari oleh Australia adalah tetap mewajibkan masker meski pelonggaran dilakukan, sebagaimana dikutip CNBC International.
Sementara itu di Indonesia, penambahan kasus Covid-19 sudah menurun drastis. Kemarin, jumlah kasus baru dilaporkan sebanyak 7.427 orang, terendah sejak awal Juni lalu. Pemerintah juga sudah beberapa kali melonggarkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Beberapa sekolah di DKI Jakarta juga sudah diizinkan tatap muka mulai hari ini. Kemungkinan pelonggaran lebih lanjut akan diumumkan pada malam nanti.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini Penyebab Rupiah Menguat 4 Pekan Beruntun, Terbaik di Asia
