
Bursa Eropa Bergerak Variatif Jelang Simposium Jackson Hole

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa bergerak variatif pada pembukaan perdagangan Jumat (27/8/2021), jelang simposium Jackson Hole yang diprediksi bakal berisi pengumuman pengetatan likuiditas pasar dalam kebijakan moneter Amerika Serikat (AS).
Indeks Stoxx 600 dibuka surut 0,1% dengan indeks saham sektor perjalanan dan tamasya menjadi pemberat utamanya setelah anjlok 0,8% di pembukaan. Sebaliknya, indeks saham sektor komoditas dasar menguat 0,4%.
Sejam kemudian, indeks berisi 600 saham unggulan Eropa ini naik 0,17 poin (+0,04%) ke 470,51. Indeks FTSE Inggris naik 5,6 poin (+0,08%) ke 7.130,6, dan DAX Jerman tumbuh 7,7 poin (+0,05%) ke 15.801,28. Namun, CAC Prancis tertekan 4,3 poin (-0,06%) menjadi 6.661,77.
Bursa saham di Asia Pasifik bergerak variatif, sementara kontrak berjangka (futures) indeks saham AS justru menguat setelah indeks utama Wall Street menghentikan aksi pecah rekor pada perdagangan kemarin
Fokus investor global masih tertuju pada Jackson Hole, simposium tahunan The Fed yang akan berlangsung Kamis dan Jumat. Acara ini menghadirkan para bankir sentral dari seluruh dunia untuk membahas kebijakan moneter masing-masing negara.
Ketua The Fed Jerome Powell akan menyampaikan pidato yang akan disiarkan langsung pada Jumat (27/8/2021) pukul 10.00 pagi waktu AS atau pukul 21:00 WIB. Pidato berjudul "The Economic Outlook" itu diperkirakan menyinggung nasib program pembelian obligasi bulanan senilai US$ 120 miliar yang selama ini dijalankan The Fed.
Investor akan mendengarkan dengan cermat pidato Powell tersebut dan akan memantau kapan The Fed mungkin akan mulai meluncurkan program tapering tersebut. Namun sejauh ini, mereka memperkirakan bank sentral terkuat dunia tersebut tidak akan terburu-buru.
Alan Levenson, Kepala Ekonom T. Rowe Price, menilai pasar seharusnya tak berharap ada kejutan besar dari pidato Powell, atau perubahan dari pernyataan sebelumnya bahwa tapering kemungkinan baru akan dimulai akhir tahun atau awal tahun depan.
"Menurut saya, pemberitahuan awal akan datang di konklusi rapat Komite Pasar Terbuka Federal [Federal Open Market Committee/FOMC) 22 September diikuti pengumuman resmi 3 November dan laju pembelian aset akan dikurangi pada Desember - dengan asumsi pasar tenaga kerja terus pulih sesuai ekspektasi The Fed," tuturnya, dikutip CNBC International.
Perkembangan di Afghanistan juga terus dipantau, setelah Pentagon mengonfirmasi ledakan bom di bandara Hamid Karzai International Airport Afghanistan menewaskan 13 tentaranya dan melukai 18 orang lainnya. Presiden AS Joe Biden bersumpah akan memburu organisasi teroris ISIS yang mengaku bertanggung-jawab atas serangan tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bursa Eropa Menguat di Sesi Awal Perdagangan