Balikkan Keadaan, BUMI Raih Laba US$ 6,43 Juta di Semester I

Rahajeng KH, CNBC Indonesia
27 August 2021 14:39
Situasi di site BUMI, PT Kaltim Prima Coal (KPC), Sangatta, Kalimantan Timur
Foto: Situasi di site BUMI, PT Kaltim Prima Coal (KPC), Sangatta, Kalimantan Timur

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen batu bara terbesar di Indonesia, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatatkan laba bersih US$ 6,43 juta pada semester I-2021. Perolehan ini membalikkan keadaan dari kerugian US$ 85,39 juta pada periode yang sama 2020.

Berdasarkan laporan keuangan yang sudah dipublikasikan, laba dari emiten batu bara ini ditopang oleh pendapatan sebesar US$ 421,86 juta dan turunnya beban pokok pendapatan secara signifikan dari US$ 407,79 pada tahun lalu, menjadi US$ 341,73 juta.

Induk dari Kaltim Prima Coal dan Arutmin Indonesia ini mencatatkan peningkatan penjualan batu bara secara total US$ 415,74 juta, dengan perincian ekspor US$ 229 juta naik dibandingkan tahun lalu, senilai US$ 196,14 juta. Sementara penjualan batu bara domestik mencapai US$ 186,73 juta, sedikit menurun dibandingkan periode yang sama 2002 US$ 241,74 juta.

Sementara itu, perusahaan juga mencatatkan peningkatan jumlah aset dan ekuitas dibandingkan Desember 2020, menjadi US$ 3,52 juta untuk aset pada semester I-2021. Sementara total ekuitas menjadi US$ 3,31 juta, dibandingkan Desember 2021.

Sebelumnya, Direktur & Sekretaris Perusahaan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Dileep Srivastava mengatakan harga batu bara diprediksi akan tetap tinggi sepanjang tahun ini seiring dengan kenaikan permintaan.

Dia menilai hingga akhir tahun tren harga batu bara masih akan tinggi dan tidak akan di bawah US$ 100 per ton. Tren harga tinggi ini akan bertahan hingga 2022-2023 dimana harga bergerak di kisaran US$ 130-150 per ton.

"Tampaknya akan berlanjut dan harga dapat dipertahankan di dekat level saat ini, sejauh mungkin ada koreksi, tetapi kami tidak melihatnya turun di bawah US$ 100 per ton," kata dia.

Sepanjang tahun ini, perusahaan memproyeksikan harga batu bara yang diproduksi di kisaran US$ 53-56 per ton. Untuk anak usaha BUMI, yakni Kaltim Prima Coal, harga batu bara diperkirakan di level US$ 60-64 per ton, sementara Arutmin US$ 39-42 per ton.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: BUMI Siapkan Strategi Jangka Panjang Hadapi Dinamika Global

Next Article Pecah Rekor, BUMI Catat Pendapatan US$ 8,53 Miliar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular