Perusahaan Salim Bagi Dividen, Mau Kecipratan Ini Jadwalnya
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan agribisnis milik grup Salim, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) akan membagikan dividen senilai Rp 3/saham atas kinerja perusahaan yang berakhir pada 31 Desember 2020 lalu.
Hal ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) perusahaan yang digelar Kamis (26/8/2021).
Direktur Utama Grup SIMP Mark Wakeford mengatakan perusahaan bisa mencapai hasil tersebut dengan melewati kondisi yang menantang ini dan dilakukan berkat dukungan dan kepercayaan dari pemegang saham.
"Grup SIMP tetap fokus pada peningkatan pengendalian biaya dan efisiensi, investasi belanja modal pada aspek-aspek yang memiliki potensi pertumbuhan, peningkatan produktivitas serta mengambil tindakan-tindakan yang diperlukan untuk memastikan kesehatan dan keselamatan seluruh karyawan kami selama masa pandemi," kata Mark dalam siaran persnya, dikutip Jumat (27/8/2021).
Dividen tersebut akan dibagikan kepada pemegang sahamnya pada 28 September 2021 mendatang.
Berdasarkan data kepemilikan sahamnya, nilai dividen yang akan dibagikan perusahaan yakni sebanyak Rp 20,46 miliar.
Lebih lanjut, perusahaan juga melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Dalam rapat ini disetujui perubahan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan guna memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.15/POJK.04/2020 tanggal 20 April 2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka.
Adapun Salim Ivomas merupakan induk usaha dari PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).
Mengacu data laporan keuangan Desember 2020, SIMP mencatat laba bersih Rp 234,28 miliar dari tahun sebelumnya yang rugi bersih Rp 546,15 miliar. Pemulihan laba bersih dari rugi ini seiring dengan pendapatan yang naik 6% menjadi Rp 14,48 triliun dari Rp 13,65 triliun.
Tahun lalu produksi TBS inti SIMP turun 9% yoy menjadi 2,99 juta ton terutama akibat dampak cuaca serta kegiatan peremajaan tanaman sawit. Diiringi dengan kontribusi TBS eksternal yang lebih rendah maka total produksi CPO turun 12% menjadi 737 ribu ton.
Grup SIMP mencatat penjualan yang lebih tinggi di FY2020 terutama karena kenaikan harga jual rata-rata produk sawit dan produk minyak dan lemak nabati (EOF) yang sebagian diimbangi oleh total volume penjualan produk sawit dan produk EOF yang lebih rendah.
ASP CPO dan inti sawit (Palm Kernel/PK) masing-masing meningkat 24% yoy dan 21% yoy. Sejalan dengan penurunan produksi, volume penjualan CPO turun 15% yoy menjadi 748 ribu ton sedangkan volume penjualan produk PK turun 17% yoy menjadi 183 ribu ton.
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk berbalik positif menjadi Rp 234 miliar terutama disebabkan oleh peningkatan laba kotor, penurunan beban penjualan dan distribusi dan beban umum.
(hps/hps)