Lockdown Mau Dibuka, Dolar Australia Jadi Bertenaga

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
27 August 2021 12:20
Australian dollars are seen in an illustration photo February 8, 2018. REUTERS/Daniel Munoz
Foto: dollar Australia (REUTERS/Daniel Munoz)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Australia menguat tipis melawan rupiah pada perdagangan Jumat (27/8/2021), sebab pemerintahnya berencana untuk membuka lockdown meski penyebaran kasus virus corona sedang melonjak ribuan persen.

Pada pukul 11:23 WIB, AU$ 1 setara Rp 10.441,54, dolar Australia menguat 0,13% di pasar spot melansir data Refinitiv. Kemarin, mata uang Negeri Kanguru ini merosot 0,43% dan kembali mendekati level terendah 9 bulan. 

Australia kemarin melaporkan penambahan kasus Covid-19 sebanyak 1.112 orang, yang merupakan rekor terbanyak selama pandemi.

Berdasarkan data dari Worldometer, rata-rata penambahan kasus selama 7 hari hingga Kamis (26/8/2021) sebanyak 902 kasus, bandingkan dengan rata-rata pada 26 Juni lalu yang hanya 19 kasus. Artinya, ada lonjakan hingga lebih dari 4.600% dalam dua bulan terakhir.

Alhasil banyak negara bagian yang menerapkan kebijakan lockdown. Hal ini membuat perekonomian Australia terancam kembali mengalami kontraksi di kuartal III-2021.

Kini, pemerintah Australia berencana membuka lockdown tersebut, dengan syarat vaksinasi sudah mencapai 70% hingga 80%. Para pihak terkait akan melakukan pertemuan untuk membahas pembukaan tersebut pada hari ini.

Berdasarkan data Our World in Data, hingga saat ini sudah 44% warga Australia yang mendapat suntikan vaksin, baik penuh maupun dosis pertama.

Sementara itu, New South Wales yang menjadi hot spot penyebaran virus corona hari ini melaporkan penurunan. Ada 882 kasus baru yang dilaporkan, turun dari kemarin 1.029 yang merupakan rekor terbanyak selama pandemi.

Pemerintah New South Wales juga sudah mencanangkan untuk mengizinkan sekolah tatap muka di bulan Oktober, saat vaksinasi mencapai 70%, dari saat ini 32%.

Perdana Menteri New South Wales mengatakan ia saat ini lebih fokus pada vaksinasi dan tingkat keterisian rumah sakit ketimbang penambahan kasus per hari.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tahun Lalu Jeblok 4%, Dolar Australia Turun Lagi di Awal 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular